Tempo.Co

Komisi VI Pertanyakan Perubahan Kontraktor Proyek LRT
Rabu, 19 Juli 2017
Sejak awal PT Adhi Karya bertindak sebagai kontraktor yang menerima proyek dari Kementerian Perhubungan.

Komisi VI DPR RI mempertanyakan perubahan kontraktor proyek Light Rail Transit (LRT) yang awalnya dilakukan PT Adhi Karya, belakangan dikelola oleh PT KAI. Hal tersebut terungkap dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI DPR dengan beberapa BUMN termasuk PT Adhi Karya (AK), di ruang rapat Komisi VI DPR, Senayan Jakarta, Rabu, 19 Juli 2017.

“Awalnya LRT Jakarta-Cikampek ini merupakan proyek Adhi Karya (AK), tapi kenapa sekarang dipegang PT KAI. Kalau Penyertaan Modal Negara (PMN) ini tidak disetujui, apa AK akan kolaps. Sementara AK ini merupakan BUMN yang harus tetap sustainable. Kita punya tanggung jawab moral, jangan sampai BUMN ini kolaps,” ujar Ketua Komisi VI DPR RI Teguh Juwarno.

Hal senada juga diungkapkan oleh Anggota Komisi VI DPR RI Wahyu Sanjaya. Politisi Fraksi Partai Demokrat itu juga mempertanyakan kenapa proyek tersebut dialihkan ke PT KAI, tidak tetap dilakukan oleh PT Adhi Karya saja dengan mengajukan PMN sendiri.

Pada kesempatan itu salah satu Direksi PT Adhi Karya menjelaskan bahwa dalam proyek LRT itu sejak awal PT Adhi Karya hanya bertindak sebagai kontraktor yang menerima proyek dari Kementerian Perhubungan.

Sedangkan pembiayaan proyek tersebut berada dalam wewenang Kementerian Perhubungan yang di dalamnya melibatkan PT KAI. Disini ia juga mengungkapkan bahwa kontrak dalam proyek tersebut tetap dilakukan oleh PT Adhi Karya dengan Kementerian Perhubungan, bukan dengan PT KAI.

Pekan sebelumnya, Menteri Negara BUMN yang diwakili Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan bahwa total PMN yang diterima PT KAI sebesar Rp 2 triliun. Hal itu sejatinya digunakan untuk menyelenggarakan kereta api Trans Sumatra.

Namun karena belum adanya infrastruktur kereta api ditambah beberapa permasalahan terkait pembebasan lahan, maka PMN untuk PT KAI dialihkan untuk menunjang kemampuan BUMN Kereta Api dalam menjalankan pembangunan sarana dan prasarana proyek LRT Jakarta Bogor Depok Bekasi (Jabodebek).