Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mendorong agar segera dilakukan penguatan kelembagaan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) menjelang hari jadi ulang tahunnya yang ke 40. Mengingat, sejauh ini belum banyak masyarakat yang mengenal AIPA secara lebih spesifik. Padahal ASEAN memiliki potensi besar dalam sumbangsihnya terhadap dunia. Demikian disampaikan Fahri dalam AIPA Caucus Meeting ke-9, Rabu, 19 Juli 2017.
“AIPA ini umurnya sudah hampir 40 tahun, sedangkan ASEAN sudah hampir 50 tahun, sehingga harus ada ide besar di dalamnya. Misalnya benar tidak kita bisa mengintegrasi kawasan ini,” tutur Fahri.
Fahri menegaskan bahwa posisi ASEAN yang memiliki banyak suku, jumlah rakyat serta kepulauannya membutuhkan ide besar dalam rangka menyatukan kawasan tersebut dalam merespon isu dunia internasional dan perdamaian. “Kita lebih rumit karena ASEAN pulaunya banyak, rakyatnya banyak, budayanya banyak. Sehingga harus ada ide besar supaya kita semua bisa bersatu,” katanya.
Ia pun mengusulkan agar perwakilan parlemen dari masing-masing negara dapat lebih intens lagi berkumpul sehingga terjalin persahabatan yang lebih erat. “Kalau bisa kita mesti mulai duduk bareng intenstif dulu. ASEAN juga perlu dikasih ide supaya jangan teknis terus idenya,” ujar Fahri.
Isu-isu terkait perang terhadap korupsi, narkoba serta terorisme, lanjut Fahri, seharusnya dapat menjadi isu yang mampu menyatukan negara-negara ASEAN. Sehingga dengan sendirinya akan makin memperkuat kelembagaan dan persahabatan antar negara ASEAN.
“Isu-isu seperti korupsi, narkoba, terorisme itu harus dijadikan isu besar yang menyatukan kita semua, nah itu yang kurang dimaksimalkan. Kita di AIPA itu perlu memperkuat sekretariat dulu, karena paling tidak dalam usia ke 40 itu orang kenal bahwa ada yang namanya parlemen ASEAN,” kata Fahri.