Tempo.Co

BURT Sosialisasikan Renstra DPR 2015-2019
Senin, 24 Juli 2017
Banyak kalangan masyarakat yang belum tahu soal Rencana Strategis DPR 2015-2019, bahkan ada sejumlah kelompok yang menolak.

Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga Dewan Perwakilan Rakyat (BURT DPR) Elva Hartati bertekad akan terus mensosialisasikan Rencana Strategis (Renstra) DPR 2015-2019 kepada pemerintah provinsi (pemprov) dan kampus di seluruh Indonesia. Renstra DPR tersebut membawa misi untuk mewujudkan parlemen modern, berwibawa, dan kredibel, yang bermuara untuk kemajuan dan peningkatan kehidupan demokrasi di Indonesia.

Hal tersebut ditegaskan Elva di sela-sela pertemuan dengan pemprov dan perguruan tinggi di Nusa Tenggara Timur, Selasa, 18 Juli 2017. Menurutnya, sosialisasi ini sangat perlu karena banyak kalangan masyarakat yang belum tahu, bahkan ada sejumlah kelompok yang menolak. Contohnya, untuk mewujudkan parlemen modern, DPR harus memiliki berbagai fasilitas yang memadai, seperti perpustakaan, area luas untuk menerima pendemo, dan gedung perkantoran.

Masalah ini, kata politikus PDI Perjuangan itu, sudah sering diungkapkan, tapi hingga kini belum bisa direalisasikan. Misalnya, soal gedung. Menurut Elva, Gedung Nusantara I sudah over kapasitas dan semestinya hanya dihuni 800 orang, tapi kini bisa tiga ribu lebih. Bahkan studi kelayakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menemukan keretakan gedung.

Dia juga membandingkan fasilitas ruang anggota yang hanya berukuran 3 x 4 meter dan ditempati dua tenaga ahli dan seorang sekretaris sehingga sudah penuh sesak. Sedangkan fasilitas untuk pejabat eselon I cukup luas. "Dengan berbagai keterbatasan itu, bagaimana DPR bisa bekerja maksimal. Apalagi untuk mewujudkan parlemen modern, semestinya dukungan fasilitasnya juga modern," katanya.

Dalam pertemuan tersebut, para narasumber mengapresiasi dan mengkritisi Renstra DPR. Kritik itu salah satunya menegaskan agar modernitas yang dituju DPR harus berintikan perubahan nyata, perubahan dari waktu ke waktu. Sedangkan dalam fungsi kontrol, tidak hanya bagaimana mengetahui sesuatu, tapi juga mengendalikan sesuatu. Kontrol harus ditegaskan agar tidak hanya mengikuti sesuatu, tapi juga memperbaiki sesuatu.

Tim kunjungan kerja ini dipimpin Wakil Ketua BURT Hasrul Azwar, didampingi Elva Hartati serta anggota di antaranya Refrizal, Muslim, Fauzih Amro, dan Wihadi Wijanto. (*)