Promosi wisata yang begitu besar akan kurang mendukung bagi peningkatan pariwisata jika tidak didukung dengan sarana-prasarana, seperti hotel atau penginapan. Hal tersebut disampaikan ketua tim kunjungan spesifik bidang pariwisata Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ridwan Hisjam, menanggapi perkembangan wisata di Kabupaten Banyuwangi.
"Ini salah satu PR (pekerjaan rumah) Bupati Banyuwangi, bahwa hotel juga berpengaruh untuk peningkatan pariwisata," katanya saat pertemuan dengan Bupati Banyuwangi Azwar Anas di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Sabtu, 22 Juli 2017.
Menurutnya, Komisi X bersama pemerintah berkomitmen agar pariwisata menjadi sumber devisa nomor satu secara nasional pada 2019. Saat ini, pariwisata masih menempati posisi ketiga. Dalam kunjungan Komisi X yang didampingi Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti tersebut, legislator dari daerah pemilihan Jawa Timur V ini mengapresiasi perkembangan pariwisata di Banyuwangi.
Politikus Partai Golkar ini menjelaskan, tujuan Komisi X ke Banyuwangi adalah untuk melihat sarana dan prasarana, termasuk bandar udara bagi pariwisata. Selain ke Banyuwangi, kunjungan spesifik bidang pariwisata Komisi X juga menurunkan tim ke Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama, Bupati Banyuwangi Azwar Anas menyampaikan peningkatan pariwisata di daerahnya demikian pesat. Kunjungan wisatawan, kata dia, mencapai 4,2 juta. Sedangkan untuk wisatawan asing mencapai 82 ribu, belum termasuk yang langsung ke home stay. "Dulu, tidak ada penerbangan ke Banyuwangi, tapi saat ini sudah ada direct flight Jakarta-Banyuwangi," ucapnya.
Menurut Azwar, orang berkunjung ke Banyuwangi bukan hanya untuk berwisata, tapi juga belajar reformasi birokrasi. Pasalnya, di seluruh Indonesia, sistem akuntabilitas kinerja pemerintah daerah yang mendapat nilai A hanya Kabupaten Banyuwangi.
Anggota yang turut serta dalam kunjungan spesifik Komisi X tersebut adalah Popong Otje Djundjunan, Dwita Ria Gunadi, Sri Meliyana, Nuroji, Anita Yacoba Gah, Vena Melinda, Lathifah Shohih, Arzeti Bilbina, dan Mustafa Kamal. (*)