Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur. Dalam kunjungan itu, anggota Tim Kunjungan Kerja Komisi IV DPR Ichsan Firdaus mengatakan sepakat dengan Presiden Joko Widodo terkait dengan pengembangan sektor hortikultura. Ia berpendapat beberapa komoditas hortikultura yang sifatnya strategis harus serius dikembangkan pemerintah. Sebab, hal ini memiliki potensi yang luar biasa.
“Tadi kami mendengar ada beberapa komoditas hortikultura yang selalu impor setiap tahun, seperti bawang putih. Bawang putih hampir 500 ton diimpor setiap tahunnya. Padahal, bawang putih mempunyai potensi yang bisa dikembangkan di Indonesia. Ini harus menjadi warning bagi pemerintah,” ujarnya saat pertemuan tim dengan petani pisang mas kirana di Desa Kandengan, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin, 31 Juli 2017.
Dalam kesempatan tersebut, Komisi IV DPR mendorong pemerintah agar serius mengembangkan beberapa produk hortikultura yang memiliki dampak strategis bagi rakyat. Contohnya, bawang putih yang selalu tergantung kepada impor setiap tahunnya.
“Setidaknya dalam waktu lima tahun bisa memotong hampir 50-60 persen ketergantungan terhadap impor dan itu sudah bagus bagi Indonesia. Hal ini akan berdampak terhadap rakyat serta inflasi,” tuturnya.
Selain kendala impor, para petani mempunyai banyak hambatan pada ekspor. Diantaranya hambatan kualitas, kemasan, juga pasar. Tidak sedikit produk mereka yang mengalami pengembalian (return) karena barang yang dikirim kurang bisa bertahan dalam jangka waktu pengiriman tersebut.
“Di situlah peran pemerintah untuk bisa mengembangkan agar produk pisang yang dikembangkan tidak sia-sia. Pemerintah juga bertugas mengembangkan serta membuka pasar seluas-luasnya bagi petani yang ada di Lumajang ini,” ujarnya.
Menurut Ichsan, Lumajang perlu memperhatikan sektor hilirnya, bukan hanya proses produksi dan budi daya. Bagaimana mencari pasarnya serta mengembangkan kemasannya. “Kami lihat tadi mereka serius mensortir dan memilah produk yang baik, yang bisa berorientasi ekspor. Di sinilah pemerintah bisa mendorong agar petani punya kepastian pasar serta mengembangkan produknya,” katanya. (*)