Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menemukan kondisi petani kakao di Mamuju, Sulawesi Barat, menghadapi banyak masalah. Dari persoalan akses bibit, pupuk NPK Phonska, hama, sampai lahan. Permasalahan itu menjadi temuan Komisi IV DPR saat berkunjung ke Mamuju, Sulawesi Barat, Senin, 31 Juli 2017, di Kebun Raya Pertanian Desa Batuampa, Kecamatan Papalang.
Sederet masalah ini telah menurunkan produktivitas petani. Saat berdialog, para petani kakao meminta bantuan Komisi IV atas masalah yang mereka hadapi. Selama ini, menurut petani, bibit kakao didatangkan dari luar Sulewesi Barat. Mereka berharap bibit kakao didatangkan dari Sulewsi Barat sendiri. Sebab, hal itu bisa menyejahterakan para petani di Sulewesi Barat dari hasil pembibitan.
Wakil Ketua Komisi IV Roem Kono saat memimpin tim kunjungan kerja ini memberi dukungan pada harapan para petani kakao ini. "Saya akan membantu dan mendukung keinginan para petani. Tentunya dibantu juga oleh pemerintah pusat dan provinsi,” katanya.
Anggota Komisi IV Sulaeman L. Hamzah yang ikut meninjau mengatakan Dinas Pertanian setempat harus turun ke lapangan memberi penyuluhan kepada petani di Mamuju. Dengan penyuluhan, diharapkan kerusakan kakao tidak semakin parah. Sulaeman juga meminta mitra Komisi IV lainnya membantu memberi solusi bagi para petani di Mamuju.
Menurut Sulaeman, Kementerian Pertanian serta Kementerian Kelautan dan Perikanan bisa mengalokasikan anggaran yang memadai untuk membantu para petani. Senada dengan Sulaeman, Gubernur Sulewsi Barat Ali Baal juga berharap bantuan anggaran bisa segera dialokasikan untuk memperlancar produksi pertanian. Selain itu, perlu ada gerakan berkelanjutan secara nasional untuk meningkatkan produksi dan mutu kakao. (*)