Tim kunjungan kerja Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ke Papua serius menangani persoalan fasilitas kesehatan di wilayah tersebut yang masih minim. Kesungguhan itu tercermin dalam upaya Komisi IX mendorong pembangunan rumah sakit vertikal di Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Nantinya, masyarakat Wamena tidak perlu lagi pergi jauh-jauh ke Jayapura untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang layak.
Keseriusan ini mengundang apresiasi dari Kepala Dinas Kesehatan Papua Aloysius Giyai. “Bahkan Komisi IX DPR telah mengultimatium, jika pembangunan rumah sakit tersebut tidak sesuai dengan penganggaran, DPR akan memotong anggaran untuk Kementerian Kesehatan,” ujarnya, Selasa, 1 Agustus 2017.
Sebelumnya, Komisi IX DPR telah meminta Kementerian Kesehatan lebih dulu mengajukan draf alokasi anggaran pembangunan rumah sakit Wamena sebelum draf anggaran lain dimasukkan. Ketua tim kunjungan, yang juga Wakil Ketua Komisi IX DPR, Syamsul Bachri, menegaskan akan mengawal proses pembangunan rumah sakit vertikal di Wamena. Tujuannya, untuk menjamin penyediaan kesehatan bagi masyarakat di wilayah Wamena, yang kini masih memiliki keterbatasan jumlah rumah sakit sehingga tidak mampu menampung pasien.
“Kami dari Komisi IX DPR berjanji akan mengawal proses pembangunan RS Vertikal di Jayapura dalam RAPBN (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) 2018. Kita mendorong pemerintah mengutamakan pembangunan ini dalam rencana kerja prioritas,” ucapnya.
Dengan adanya penambahan rumah sakit dan fasilitas kesehatan, diharapkan masyarakat Wamena bisa mendapatkan fasilitas kesehatan yang layak, sebagaimana yang dinginkan masyarakat Papua pada umumnya. Pembangunan rumah sakit vertikal pun direncanakan pada 2018 dengan kisaran anggaran Rp 1,5 triliun. (*)