Tempo.Co

Eksistensi Papua Jadi Perhatian Bersama
Rabu, 04 Mei 2016
Eksistensi Papua Jadi Perhatian Bersama

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menegaskan, eksistensi Papua harus menjadi perhatian pemerintah dan parlemen Indonesia. Rencana kemerdekaan Papua Barat, yang dibahas dalam Pertemuan Parlemen Internasional untuk Papua Barat atau Internasional Parliamentarians fo West Papua (IPWP) di London, Inggris, Selasa, 3 Mei 2016, seharusnya tidak terjadi.

Menurut Fahri, pembicaraan tentang Papua harus menghadirkan parlemen maupun eksekutif dari Indonesia meski problem Papua sudah menjadi isu internasional.

“Indonesia harus menyadari ini kepentingan global dan kepentingan-kepentingan asing,” ujarnya kepada media, Rabu, 4 Mei 2016.

Karena itu, diplomasi ke luar negeri harus segera dirancang oleh pemerintah bersama parlemen. Apalagi, kata Fahri, Kementerian Luar Negeri sudah mengakui second track diplomasi untuk menjawab persoalan Papua di luar negeri. 

Untuk menyusun diplomasi itu, harus segera digelar forum resmi seperti Inter-Parliamentary Union (IPU) atau Asia Pacific Parliamentary Forum (APPF). Walau digelar forum di kalangan parlemen, ujung tombak diplomasi tetap dilakukan eksekutif.

“Sesuai dengan undang-undang, pemerintah segera melakukan melobi. Dan masalah Papua, tidak masuk akal jika parlemen Indonesia tidak dilibatkan. Sebagai bangsa berdaulat, kita protes,” kata Fahri.

Selain diplomasi ke luar negeri, Fahri minta pemerintah memposisikan diri dengan kuat. Pemerintah harus mempunyai agenda internal menuntaskan semua masalah yang ada di Papua. (*)