Tempo.Co

KOMENTAR+

Peran Parlemen Remaja bagi Demokrasi Indonesia
Senin, 28 Agustus 2017
Parlemen Remaja adalah kegiatan edukasi politik yang diselenggarakan DPR RI dalam mengenalkan prinsip dasar demokrasi dan keparlemenan kepada generasi muda.

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyelenggarakan Forum Tematik Badan Koordinasi Kehumasan Masyarakat (Bakohumas) DPR, Senin, 28 Agustus 2017. Kegiatan yang diikuti sejumlah perwakilan Biro/Bagian Humas Lembaga/Kementerian ini bertujuan menyampaikan komitmen DPR RI untuk memberdayakan generasi muda dalam proses pembelajaran demokrasi, melalui kegiatan Parlemen Remaja dan Parlemen Kampus.

Kepala Biro Pemberitaan Parlemen Djaka Dwi Winarko mengatakan humas adalah ujung tombak penilaian lembaga. Humas memegang peran penting mengedukasi publik dan lembaga supaya masyarakat memiliki kepercayaan atau trust kepada DPR. Sementara itu, remaja menjadi bagian penting dalam demokrasi, sebab dalam waktu 5 hingga 15 tahun ke depan mereka yang akan mengisi tampuk pimpinan di berbagai organisasi, kelembagaan, bahkan partai politik.

Karena itu, perlu bagian penting parlemen menyampaikan kinerja dan pekerjaan apa saja yang telah dilakukan DPR. Peran yang dilakukan, yakni melalui program Parlemen Remaja dan Parlemen Kampus.

Parlemen Remaja adalah kegiatan edukasi politik yang diselenggarakan DPR dalam mengenalkan prinsip dasar demokrasi dan keparlemenan kepada generasi muda. “Karena itu, mereka diisi pemahaman tentang berbagai macam hal, termasuk sistem demokrasi yang ada dan bagaimana informasi tentang kegiatan yang ada,” ujarnya.

Kegiatan Parlemen Remaja adalah rangkaian kegiatan yang diselenggarakan DPR dalam memperingati Hari Demokrasi Internasional setiap 15 September sesuai ketetapan PBB berdasarkan Universal Declaration on Democracy. DPR bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) untuk melakukan rekrutmen bagi pemuda yang ikut kegiatan ini. Pihak UI akan memilih peserta yang lolos berdasarkan riwayat hidup atau curriculum vitae (CV) dan esai yang dikirim.

Walaupun dalam pengertian sama, Parlemen Kampus memiliki ruang lingkup kegiatan yang dilakukan di lingkungan pendidikan kampus. 

Sebelumnya, dalam sambutannya, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informasi Rosarita Niken Widyastuti menceritakan bahwa pada dasarnya semua informasi atau berita tentang DPR selalu menjadi perhatian masyarakat. Selaku Ketua Umum Bakohumas, Niken mengatakan tidak semua masyarakat tahu tentang informasi terkait Parlemen Remaja. Padahal generasi milenial sangat penting mengetahui apa saja program-program yang dilakukan DPR. Selama ini informasi selalu diterima begitu saja oleh generasi muda, termasuk informasi tidak layak dari sekelompok orang.

“Kegiatan Parlemen Remaja memberikan informasi positif kepada pemuda. Parlemen Remaja penting, supaya generasi muda tidak mudah skeptis, tidak mudah emosi, melainkan optimis dan punya masa depan cerah,” katanya.

Selain Djaka, paparan dan dialog interaktif juga disampaikan Anggota DPR Komisi III Moreno Soeprapto dan Anggota DPR Komisi I Dave Akbarshah Fikarno. (*)

PARLEMENTARIA+

MAJALAH PARLEMENTARIA
BULETIN PARLEMENTARIA