Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto menyatakan penguatan kelembagaan DPR sebagai lembaga legislatif terus dilakukan hingga tahun sidang 2016-2017. Adapun semua kegiatan penguatan kelembagaan DPR ini dapat dilihat berdasarkan implementasi kebijakan kerumahtanggaan dan anggaran DPR.
Fakta ini terungkap dalam pidato penyampaian laporan kinerja DPR tahun sidang 2016-2017. Pidato disampaikan dalam rapat paripurna DPR menyambut hari jadi ke-72 DPR di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, 29 Agustus 2017.
“Pimpinan DPR turut aktif memastikan semua kegiatan prioritas untuk menunjang peningkatan kinerja DPR melalui penyusunan blue print reformasi DPR yang disusun Tim Implementasi Reformasi DPR,” katanya.
Dalam rangka penguatan kelembagaan, kata Setya, Mahkamah Kehormatan Dewan juga terus berusaha mewujudkan integritas dan akuntabilitas anggota DPR melalui penegakan kode etik DPR. Hal tersebut dilakukan guna menjaga serta meningkatkan kehormatan anggota DPR.
Seiring dengan semangat DPR melakukan reformasi serta dinamika kerja yang sangat tinggi, sistem pendukung DPR, yaitu Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR turut meningkatkan kinerjanya. “Salah satu upaya perbaikan kinerja dituangkan dalam rencana reformasi birokrasi yang komprehensif. Mulai pengembangan sumber daya manusia, tata kelola, sarana dan prasarana, hingga anggaran,” ujarnya.
Upaya serius DPR untuk menjadi lembaga yang mudah diakses publik telah membuahkan hasil. Hal ini terbukti adanya penilaian obyektif dari lembaga penyedia jasa pengembangan teknologi di Jerman (GIZ) untuk ASEAN Inter-Parliamentary Assembly bahwa DPR menempati urutan pertama kategori parlemen paling transparan se-Asia Tenggara.
Aktivitas diplomasi parlemen juga merupakan bagian tidak terpisahkan dari pelaksanaan tugas konstitusional DPR. Di berbagai kesempatan, baik sidang-sidang fora antarparlemen dan nonparlemen maupun melalui aktivitas diplomasi parlemen secara bilateral, DPR secara aktif serta konsisten memperjuangkan kepentingan nasional dan menaruh perhatian pada isu-isu internasional.
“Bahkan DPR juga diberi kepercayaan memimpin jabatan penting di beberapa organisasi parlemen internasional, seperti di IPU (Inter-Parliamentary Union) dan GOPAC (Global Organization of Parliamentarians Against Corruption),” tutur wakil rakyat asal daerah pemilihan Nusa Tenggara Timut itu.
Selama tahun sidang 2016-2017, isu-isu internasional menjadi perhatian DPR, di antaranya isu pembangunan berkelanjutan, perubahan iklim, perdagangan internasional, keamanan maritim, keamanan kawasan, penegakan HAM, perdamaian di Timur Tengah, serta isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
“Sedangkan, untuk mendukung penguatan kerja sama bilateral, DPR telah mengadakan pertemuan bilateral dengan parlemen negara sahabat, antara lain menerima kunjungan Ketua Parlemen Republik Korea, Ketua Parlemen Arab Saudi, Ketua Parlemen Thailand, juga Ketua Parlemen Bahrain,” tuturnya. (*)