Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Achmad Djuned menyampaikan apresiasi kepada 136 peserta Parlemen Remaja 2017 terpilih. Menurutnya Parlemen Remaja merupakan amanah dari asosiasi parlemen dunia, yakni International Parliamentary Union (IPU).
“Saya sangat bangga karena bisa bertemu secara langsung dengan 136 perwakilan remaja dari 34 provinsi. Adik-adik merupakan orang terpilih. Dari 6.800 yang mendaftar, kalian yang berhasil sampai di sini,” ujarnya, di Wisma DPR RI Kopo, Bogor, Selasa, 12 September 2017.
Sesuai amanah, setiap anggota IPU bisa memberikan pendidikan politik kepada generasi muda dengan berbagai kegiatan. “DPR sebagai salah satu peserta IPU, menjalankan amanah itu dengan menyelenggarakan Parlemen Remaja yang sudah dimulai sejak 2008,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa pendidikan politik sebenarnya merupakan tanggung jawab partai politik dalam mendidik dan membina kader. Namun dalam realita hal tersebut belum optimal. Karena itu, Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR bertangung jawab untuk melaksanakan amanah IPU dalam memberikan pendidikan politik sejak dini, untuk mendidik dan memberikan pemahaman mengenai dinamika politik secara nasional. “Dalam kegiatan ini, kami memberikan simulasi serta pemahaman bagaimana DPR sebagai lembaga politik menjalankan peran dan fungsinya di dalam bernegara,” ucapnya.
Parlemen Remaja kali ini mengangkat tema “Peran Parlemen dalam Menyelamatkan Generasi Muda dari Ancaman Narkoba”. Melihat tema itu, Djuned mengatakan, DPR memiliki peran yang sangat strategis dalam menyelematkan generasi muda. “Fungsi legislasi DPR akan membuat regulasi untuk bisa menyelamatkan generasi muda dari narkotika. Dari sisi anggaran, DPR berperan besar dalam menentukan APBN untuk hal yang berkaitan dengan penanggulangan narkoba dan obat terlarang. Fungsi terakhir adalah pengawasan, baik mengawasi anggaran maupun kebijakan pemerintah. Karena itu, tema tersebut sangat tepat diangkat dalam tugas dan fungsi DPR,” tuturnya.
Di akhir sambutannya, Djuned berharap para peserta memiliki pemahaman lebih mengenai DPR serta mengetahui akan bahaya narkotika. “Kegiatan ini bisa menambah pengetahuan adik-adik, karena adanya simulasi, orientasi, serta pemahaman mengenai fungsi dan tugas DPR, ditambah dengan pemahaman akan bahaya narkotika,” katanya seraya mengetuk palu tanda orientasi pembekalan kepada peserta Parlemen Remaja dibuka. (*)