Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendorong pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Pasalnya, dengan berbagai potensi yang ada, Bolaang Mongondow bisa menjadi daerah yang lebih berkembang. Infrastruktur dan perhubungan dibutuhkan untuk percepatan pembangunan serta pertumbuhan ekonomi Bolaang Mongondow.
Demikian dikatakan Wakil Ketua Komisi V DPR Michael Wattimena saat pertemuan dengan bupati dan wakil bupati Bolaang Mongondow, Ketua DPRD Bolang Mongondow, serta mitra kerja Komisi V DPR di Kantor Bupati Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, Jumat 15 September 2017.
"95 persen infrastruktur bandara sudah dipersiapkan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow. Kami harapkan pelabuhan laut menjadi perhatian. Kebutuhan rusunawa untuk ASN juga sangat perlu sekali. Kemudian jembatan serta infrastruktur air bersih diharapkan menjadi perhatian pemerintah," katanya.
Politikus Partai Demokrat itu menekankan pentingnya pembangunan bandara di Bolaang Mongondow. Mengingat perjalanan jalur darat dari Manado mencapai 3-4 jam, apalagi jika lalu lintas sangat padat, waktu tempuh perjalanan semakin lama.
Anggota Komisi V DPR, Nurhayati, menambahkan, Bolaang Mongondow memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan. Namun kabupaten ini miskin. Hal ini berarti ada kesalahan pengelolaan dan sudah lama ditinggalkan pemerintah pusat.
"Bandara juga perlu segera dibangun sehingga pertumbuhan ekonomi meningkat. Kehadiran bandara sangat dibutuhkan daerah dalam meningkatkan ekonomi," ucapnya.
Sedangkan anggota Komisi V DPR, Novita Wijayati, berharap Kabupaten Bolaang Mongondow menjadi daerah percontohan pembangunan infrastruktur. "Mari kita bangun sama-sama. Mulai bandara, jalan, hingga sarana transportasi, seperti bus. Mari kita dukung pembangunan Bolaang Mongondow," ujar Novita.
Sebelumnya, Bupati Bolaang Mongondow Yasti Soepredjo Mokoaguw menjelaskan, kabupaten yang dipimpinnya merupakan yang terluas di Sulawesi Utara. Bolaang Mongondow juga merupakan lumbung beras di Sulewesi Utara. Bolaang Mongondow memiliki potensi tambang emas dan holtikultura. Sayangnya, masyarakat banyak yang miskin.
"Bolaang Mongondow menempati urutan 15 dari 16 kabupaten atau kota termiskin se-Sulawesi Utara. PAD per tahun hanya Rp 39 miliar," ucap Yasti.
Dalam kunjungan ini, tim Komisi V DPR juga meninjau lokasi Bandara Bolaang Mongondow di Desa Lalow, Jalan Nasional Kaiya Maelang, Terminal Tipe A di Desa Dulangon, Waduk Lolak di Desa Pindol, juga Pelabuhan Labuan Uki.
Kunjungan ini diikuti anggota Komisi V DPR, Sadarestuwati (F-PDI Perjuangan), Rendy Affandy Lamadjido (F-PDI Perjuangan), Agati Sulie Mahyudin (F-PG), juga Novita Wijayanti (F-Gerindra). Kemudian Bahrum Daido (F-PD), Syahrulan Pua Sawa (F-PAN), Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz (F-PKB), Nurhayati (F-PPP), dan Gede Syamsul Mujahidin (F-Hanura).