Tempo.Co

Pentingnya Infrastruktur untuk Peningkatan Ekonomi
Senin, 25 September 2017
Bolaang Mongondow merupakan lumbung beras di Sulawesi Utara.

Infrastruktur menjadi salah satu poin penting meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Apalagi suatu daerah memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Infrastruktur yang memadai dapat menarik investor untuk berinvestasi. Pemerintah pusat diminta memberikan perhatian pada daerah yang membutuhkan dukungan infrastruktur.

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Nurhayati, menilai Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, memiliki potensi cukup besar. Dengan wilayah cukup luas dan garis pantai cukup panjang, pembangunan infrastruktur Bolaang Mongondow perlu mendapat dorongan anggaran dari pemerintah pusat.

“Banyak sekali potensi yang belum tergali di Bolaang Mongondow ini. Kita mendorong pemerintah pusat menyalurkan anggaran ke Bolaang Mongondow agar pembangunan lebih cepat,” kata Nurhayati setelah pertemuan dengan Bupati dan Wakil Bupati Bolaang Mongondow, Ketua DPRD Bolang Mongondow, serta mitra kerja Komisi V DPR di Kantor Bupati Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, baru-baru ini.

Politikus dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mencontohkan, misalnya, terkait dengan infrastruktur bandar udara atau bandara. Bandara memiliki peran vital dan penting meningkatkan pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Apalagi, untuk menuju Bolaang Mongondow dari Manado, sebagai ibu kota provinsi dan memiliki bandara, dibutuhkan perjalanan darat selama 4-5 jam. Tentunya ini sangat berat untuk para investor yang ingin berinvestasi di Bolaang Mongondow.

“Juga pelabuhan maupun infrastruktur. Jadi sarana transportasi di Bolaang Mongondow juga harus ditingkatkan. Jika pemerintah berencana dalam lima tahun ke depan, Bolaang Mongondow akan mempunyai bandara, pelabuhan, atau jalan yang lebih lebar, kita berharap mungkin tiga tahun sudah selesai,” ucap politikus dari daerah pemilihan Jawa Barat itu.

Hal senada juga diungkapkan Anggota Komisi V DPR, Novita Wijayanti. Menurut Novita, Bolaang Mongondow sangat membutuhkan bandara. Mengingat cukup jauhnya jarak dari ibu kota provinsi menuju Bolaang Mongondow.

“Kalau seandainya ada bandara, akan mempermudah dan meningkatkan perekonomian. Komisi V akan mendukung sepenuhnya,” kata politikus Partai Gerindara itu.

Novita juga melihat potensi pertanian di Bolaang Mongondow yang cukup besar sehingga pembangunan Waduk Lolak yang bernilai Rp 1 triliun di Bolaang Mongondow diharapkan dapat mendukung irigasi untuk pertanian.

“Itu sangat urgent untuk mereka. Karena Bolaang Mongondow juga menopang dan mendukung pangan di Sulut (Sulawesi Utara), baik irigasi maupun jalan harus dilebarkan. Karena itu, juga meningkatkan perekonomian dan pendapatan daerah sehingga sangat dibutuhkan bantuan dan perhatian dari pemerintah pusat,” kata politikus asal daerah pemilihan  Jawa Tengah itu.

Sedangkan Bupati Bolaang Mongondow Yasti Soepredjo Mokoagow mengatakan daerah yang dipimpinnya merupakan daerah terluas di Sulawesi Utara. Bolaang Mongondow merupakan lumbung beras di Sulawesi Utara serta memiliki potensi tambang emas dan holtikultura. Sayangnya, masyarakat banyak yang miskin.“Bolaang Mongondow menempati urutan ke-15 dari 16 kabupaten atau kota termiskin se-Sulut. PAD per tahun hanya Rp 39 miliar,” ucap Yasti.