Tempo.Co

Guru Harus Bisa Mendidik
Senin, 25 September 2017
Panitia kerja akan mendorong pemerintah mengalokasikan anggaran yang lebih besar pada Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK)

Panitia Kerja (Panja) Evaluasi Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) melakukan rapat dengar pendapat umum dengan Rektor Universitas Yogyakarta (UNY),  Wakil Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Wakil Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed), juga Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi.

“Beberapa waktu lalu kami mengundang para guru. Nah, sekarang kami mengundang yang mencetak guru. Karena kami mau meningkatkan standar nasional pendidikan (SNP) di Tanah Air. Kami mau kompetensi guru jangan hanya mempunyai kualitas mengajar, tapi harus bisa mendidik,” ujar Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sutan Adil Hendra di ruang rapat Komisi X DPR Senayan, Selasa, 19 September 2017. 

Lebih lanjut, Sutan mengatakan, salah satu indikator meningkatkan SNP adalah menciptakan kesiapan tenaga pendidik untuk mengajar, meski masih ada beberapa kendala. “Salah satu kendalanya kekurangan anggaran. Maka Panja akan mendorong pemerintah mengalokasikan anggaran yang lebih besar pada Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK) sehingga kita dapat memiliki guru yang kompeten,” tuturnya. 

Politikus Partai Gerindra itu menjelaskan, permasalahan guru saat ini merupakan permasalahan krusial pendidikan, di antaranya tentang seleksi guru, sebaran guru, serta pembinaan karir guru. Selain itu, guru menjelang pensiun pada 2018-2019, guru honorer, juga guru kontrak yang membutuhkan penyelesaian secara cepat dan tepat. 

Komisi X melihat masukan yang disampaikan para rektor menjadikan panja memahami masalah yang terjadi selama ini dalam membangun standar pendidikan yang bermutu tinggi. Untuk itu, pihaknya meminta UNY, UPI, UNJA, juga Unimed berperan serta membangun dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pendidikan dasar serta menengah di Indonesia, khususnya terkait dengan pemenuhan standar pengelolaan, standar pendidikan, juga tenaga kependidikan dalam SNP.

“Kami harap bapak-bapak bisa memberikan data dan gambaran yang komprehensif mengenai kondisi serta permasalahan pendidikan dasar dan menengah yang terbaru dengan memberikan contoh untuk terus memperbaiki SNP,” ujarnya. 

Terkait dengan guru, Sutan mengingatkan kepada pemerintah bahwa pada 2018 akan banyak guru yang pensiun. Hal itu tentunya membutuhkan guru yang banyak. Pemerintah harus punya kesiapan atas masalah ini. Kalau tidak, pihaknya menilai akan terjadi darurat guru.

“Kalau pemerintah tidak konsen dengan tenaga  guru, kita akan mengalami darurat guru. Pemerintah harus memperhatikan ini. Kalau tidak, mau dibawa ke mana bangsa dan negara ini,” ucap politikus daerah pemilihan Jambi itu.