Tempo.Co

Pemerintah Diminta Bangun Pusat Rehabilitasi Korban TPPO
Jumat, 06 Oktober 2017
Anggota Timwas TKI DPR RI Rahayu Saraswati

Anggota Tim Pengawas Tenaga Kerja Indonesia (Timwas TKI) DPR RI Rahayu Saraswati meminta pemerintah untuk menyediakan pusat rehabilitasi bagi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang dipulangkan dalam keadaan membutuhkan rehabilitasi dan kasih sayang dari orang-orang sekitar.

“Saya minta tolong kepada pemerintah pusat dan daerah untuk memikirkan step forward tentang nasib para korban TPPO yang jumlahnya tidak sedikit, untuk dapat menyediakan suatu pusat rehabilitasi atau trauma center bagi para korban,” ujar Rahayu saat rapat Timwas TKI DPR RI dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan beserta mitra terkait di Kantor Gubernur Jawa Barat, Rabu, 4 Oktober 2017.

Ia menilai pusat rehabilitasi yang ada saat ini tidak cukup untuk menampung para korban mengingat hanya tersedia satu pusat rehabilitasi. “Di Indonesia sendiri pusat rehabilitasi yang ada hanya terdapat di Bambu Apus, Jakarta Timur, sedangkan di Tanjung Pinang bukan diperuntukkan sebagai pusat rehabilitasi tetapi lebih ke tempat masuknya TKI yang dideportasi, kemudian setelah seminggu dipulangkan ke tempat asal,” ungkap politisi F-Gerindra itu.

Lebih lanjut ia menghimbau pemerintah untuk menghibahkan tanah sebagai tempat untuk mendirikan pusat rehabilitasi tersebut. “Kami siap untuk menyiapkan anggaran dari pusat agar Kemensos (Kementerian Sosial) dapat mendirikan pusat rehabilitasi tersebut,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengusulkan pembangunan TKI Center untuk melayani trauma healing atau penyembuhan trauma. "Ke depan, kita punya TKI Centre yang akan dibangun di Leuwipanjang. Terobosan baru insya Allah di situ bisa dipakai untuk rehabilitasi," ucap pria yang akrab disapa Aher tersebut.

Ia mengatakan sebelum ada TKI Center, penyembuhan trauma yang dialami mantan TKI yang menjadi korban kekerasan dilakukan di rumah sakit jiwa dan Dinsos. Pembangunan TKI Center akan dimulai tahun 2018. “Nantinya TKI Center juga akan dilengkapi beragam fasilitas untuk menunjang pendidikan dan pelatihan TKI seperti caregiver, cooker, housekeepers, ruang simulasi dapur negara lain, dan lain-lain,” katanya. (*)