Tempo.Co

Parlemen Dukung Kerja Sama Indonesia-Turki
Rabu, 11 Oktober 2017
Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Agus Hermanto menegaskan parlemen Indonesia menyambut baik dan memberi dukungan investor asing di bidang energi serta sektor lain yang membantu pembangunan, alih pengetahuan, juga teknologi. Hal ini disampaikan Agus dalam keterangan tertulisnya setelah melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua Parlemen Turki Ahmet Aydin dan Ketua Group Kerja Sama  Bilateral Turki-Indonesia Hamza Dag di Gedung Parlemen Turki, Ankara, Selasa, 10 Oktober 2017.

"Bagi Indonesia, pengembangan energi panas bumi mutlak diperlukan jika ingin mencapai tujuan nasional untuk ketahanan energi dan menjadi produsen tenaga panas bumi terbesar di dunia," kata Agus.

Menurut Agus, Indonesia dan Turki memiliki banyak kekayaan alam dari energi panas bumi sehingga kerja sama kedua negara saat ini sangat menggembirakan dan harus diperluas. Apalagi, sebelumnya, dalam pertemuan terakhir di Ankara pada 2017 ini, kedua pemimpin Presiden Joko Widodo dan Presiden Erdogan telah sepakat melanjutkan tren positif perdagangan serta investasi kedua negara, termasuk negosiasi mengenai Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Turki IIT-CEPA.

Indonesia dan Turki menjalin kerja sama lebih dari Rp 13 miliar dalam perdagangan bilateral tahun lalu yang tentunya berpotensi meningkat terus. Selain itu, Indonesia dan Turki telah membuktikan keberhasilannya dalam kerja sama industri pertahanan dengan kesepakatan pembuatan tank menengah Kaplan.

Kedua negara ini juga sepakat meningkatkan kerja sama di bidang produksi kapal selam serta pesawat tak berawak. "Sebuah nota kesepahaman antara produsen pesawat terbang Dirgantara Indonesia dan industri kedirgantaraan Turki akan mendorong kerja sama lebih erat di sektor ini," ucapnya.

Indonesia dan Turki juga telah sepakat memperkuat hubungan memerangi terorisme dengan pertukaran informasi intelijen serta pengembangan bersama dari sistem intelijen teknologi informasi. Menurut Agus, kerja sama itu tepat karena dunia saat ini dihadapkan pada banyak tantangan. Mulai terorisme, fanatisme, konflik regional, perlambatan ekonomi, krisis pengungsi, hingga perubahan iklim.

Dia juga berharap kedua negara ini menjalin persahabatan yang bisa membantu saudara-saudara lain yang tertindas seperti di Myanmar. “Sebagaimana kita ketahui muslim Rohingya sangat menderita di sana karena perlakuan pemerintahnya yang dulu Indonesia juga sangat memperjuangkan masalah demokrasi," ujarnya.

Hadir dalam pertemuan itu Wakil Ketua Parlemen Turki Ahmet Aydin didampingi enam anggota DPR, Anita Jacoba Gah, Siti Mufattahah, Syofwatillah Mohzaib, Willem Wandik, Muhammad Syafrudin, juga Ida Fauziyah. Selain itu, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan  Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan  Wiratno,  Kepala  Sub Direktorat   Pemanfaatan   Jasa Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Asep Sugiharta,  staf   ahli   Menteri   Energi   dan   Sumber Daya Mineral, Satry Nugraha, dan Yudo Dwinanda, serta staf Kedutaan Besar RI Ankara. (*)