Tempo.Co

DPR Dukung Polri Evaluasi Penggunaan Senjata Api
Jumat, 13 Oktober 2017
Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni

Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) berencana melakukan evaluasi penggunaan senjata api anggotanya. Pasalnya, dalam dua hari, ada polisi yang bunuh diri di Blora, Jawa Tengah, dan Banyuasin, Sumatera Selatan. Sebagai mitra kerja dari Polri, Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendukung langkah dari Mabes Polri terkait dengan hal itu.

"Alangkah baiknya memang harus ada evaluasi penggunaan senjata api, agar kasus seperti ini tidak terulang kembali,” kata anggota Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 12 Oktober 2017.

Politisi Fraksi-NasDem itu mengatakan, dalam evaluasi terhadap penggunaan senjata api, Polri perlu melakukan langkah-langkah. Salah satunya, melaksanakan uji tes psikologi serta mental bagi anggota polisi bila akan mendapatkan senjata api. Ini berlaku bagi setiap kesatuan yang ada di tubuh Mabes Polri.

"Ujian seperti itu harus dilakukan agar mengetahui sekaligus mengukur sejauh mana anggotanya memahami penggunaan senjata api dan harus dilakukan secara menyeluruh dari Sabang sampai Marauke," ujarnya.

Lebih lanjut Sahroni berharap, kejadian ini menjadi yang terakhir menimpa Polri dan harus ada perubahan ke depan agar Korps Bahayangkara tidak tercoreng kembali dengan kasus serupa.

Seperti diketahui, Mabes Polri akan mengevaluasi penggunaan senjata api di kalangan anggotanya di seluruh Indonesia, menyusul terjadinya insiden penembakan tiga anggota Brimob di penambangan Sarana Gas Trembul, Blora, Jawa Tengah, Selasa, 10 Oktober 2017.

"Setiap ada kejadian, pasti kami evaluasi," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Rikwanto, di kampus Universitas Islam Negari Raden Fatah, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu, 11 Oktober 2017.

Tiga anggota Brimob yang menjadi korban dalam penembakan di lokasi penambangan di Blora itu adalah Brigadir Budi Wibowo, 30 tahun, Brigadir Ahmad Supriyanto, 35 tahun, dan Brigadir Kepala Bambang Tejo, 36 tahun. Di lokasi penembakan ditemukan senjata api tipe AK101.

Sebelumnya, pada Senin, 9 Oktober 2017, Brigadir Dua Azan Fikri ditemukan tewas di dalam mobilnya di Tunggal Ilir, Kabupaten Musi Banyuasin. Terdapat luka tembak di bagian kepala anggota Kepolisian Resor Musi Banyuasin tersebut dan tangan kanannya masih memegang pistol. Ia diduga bunuh diri.(*)