Mengisi kegiatan akhir pekan, Sabtu,21 Oktober 2017, Ktua DPR RI Setya Novanto beserta istri, Deisti Novanto, menghadiri akad nikah warga di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Ninda dan Arifin. Acara berlangsung di kediaman mempelai wanita.
“Saya dan Ibu Deisti Novanto, Insya Allah selalu menyempatkan menghadiri undangan pernikahan yang datang kepada kami. Baik itu di Jakarta maupun di daerah lain. Terlebih ini di Kupang, NTT, yang kebetulan juga merupakan dapil saya,” ujar Novanto.
Tak hanya kali ini saja Novanto datang ke pernikahan warga. Menurut Deisti Novanto, hampir setiap akhir pekan dia dan suaminya menyempatkan keliling dari satu undangan pernikahan ke undangan pernikahan lainnya. Dari mulai pelosok Jakarta sampai ke Bekasi dan Banten.
Bagi Novanto dan Istri, datang ke pernikahan seperti ini, selain bisa ikut merayakan kebahagiaan dengan mempelai dan keluarganya, juga bisa silaturahim dengan masyarakat. “Akad pernikahan saudari Ninda dan Arifin dilakukan di kediaman keluarga mempelai wanita. Jadi tetangga kiri kanan turut terlibat. Suasana gotong royong dan kekeluargaannya sangat berasa sekali. Yang hadir cukup banyak, Bapak (Novanto) sampai diserbu ibu-ibu untuk dimintai foto,” kata Deisti Novanto sambil tersenyum.
Karena sudah jauh-jauh datang ke Kupang, NTT, oleh keluarga besar kedua mempelai, Novanto didaulat memberikan nasihat pernikahan. “Saya dan istri turut berbahagia dan mendoakan kedua mempelai dan keluarga besarnya selalu dilindungi oleh Allah SWT. Insya Allah dari saudari Ninda dan Arifin akan lahir generasi bangsa yang cemerlang,” ujar Novanto.
“Pernikahan itu manis diawalnya. Akan lebih manis lagi jika tidak ada akhirnya. Saya dan Ibu Deisti mendoakan saudari Ninda dan Arifin langgeng selalu, menjadi keluarga Sakinah, Mawaddah, Wa Rahmah,” kata Novanto dalam pesannya yang disambut Amin oleh para tamu undangan.
Sementara itu, kedua mempelai mengaku kaget dengan kehadiran Novanto dan istri. Mereka tidak menyangka di tengah kesibukan sebagai Ketua DPR RI dan Ketua Umum Partai Golkar, Novanto masih bisa menyempatkan diri datang ke pernikahan mereka. “Saya kira kami hanya akan menerima kiriman bunga saja. Tetapi malah Pak Nov dan Ibu datang langsung. Senang bangat. Apalagi Pak Nov dan Ibu mengikuti prosesi akad pernikahan sampai selesai, sekitar dua jam lebih,” tutur Ninda, sang mempelai wanita. (*)