Anggota Komisi VII DPR RI Fadel Muhammad berharap Indonesia dapat lebih meningkatkan kerja sama di bidang minyak dan gas (migas) dengan Iran. Hal tersebut diungkapkannya usai menyambut kedatangan delegasi Parlemen Iran di Gedung DPR Jakarta, Kamis 8 Maret 2018.
Dikatakan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini, memang sudah terjalin kerja sama antara Indonesia dengan Iran di bidang migas. Salah satunya dengan pembelian elpiji dan gas dari Iran. Begitupun dengan perusahaan-perusahaan Indonesia yang akan masuk ke Iran, dengan total transaksi tidak lebih dari 300 juta dolar.
“Namun sebenarnya hal tersebut bisa lebih ditingkatkan lagi, menurut saya potensinya bisa lebih dari 2-3 miliar dolar per tahunnya,” ujar Fadel.
Diceritakannya, ketika bersama Menko Ekonomi serta Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Indonesia mengunjungi Iran beberapa waktu lalu, Menteri ESDM optimis jika Iran merupakan pasar baru potensial bagi Indonesia.
Sayangnya, hal tersebut belum dilaksanakan seutuhnya oleh pemerintah Indonesia. Presiden masih khawatir dengan sanksi ekonomi yang diberikan Amerika Serikat terhadap Iran. Sehingga seluruh transaksi ke Iran, terlebih dahulu harus melalui Dubai atau Turki.
Pemerintah sudah menyiasatinya dengan bank-bank yang ada di Indonesia, seperti Bank Jawa Barat (BJB) dan beberapa bank yang ada lainnya. Sementara Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum berani mengambil langkah.
“Kondisi inilah yang membuat Indonesia sulit meningkatkan kerja sama dengan Iran, meskipun merupakan market baru untuk Indonesia,” ujar Fadel.
Hal yang berbeda justru terjadi pada negara tetangga Indonesia yakni Malaysia dan Thailand. Transaksi bisnis kedua negara tetangga Indonesia itu dengan Iran jauh di atas Indonesia. Bahkan kedua negara tersebut sudah mampu membuka direct flight (penerbangan langsung) dari negaranya ke Teheran (Iran). Sementara Indonesia belum ada penerbangan langsung ke Iran.
Delegasi Parlemen Iran yang dipimpin Mahmoud Sadeghi berharap agar Indonesia mau meningkatkan hubungan kerja sama dengan negaranya. Tidak hanya di sektor migas, melainkan juga di sektor pariwisata. Salah satunya dengan membuka penerbangan langsung dari Indonesia ke Teheran. Dengan demikian akan banyak wisatawan dari Indonesia yang mengunjungi negara tersebut, misalnya dengan memasukan kunjungan ke Teheran dalam rangkaian perjalanan ibadah umroh. (*)