Tempo.Co

Peran Besar Mahasiswa dalam Pemilu
Rabu, 18 April 2018
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menerima kunjungan BEM perguruan tinggi Muhamadiyah di Nusantara III Gedung DPR RI. Rabu, 18 April 2018. (Foto: Tempo/Sukarnain)

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo berharap pemuda khususnya mahasiswa masa kini mempunyai peran besar mengajak dan memberikan kesadaran  masyarakat untuk menggunakan haknya dalam pemilihan umum (pemilu) memilih pemimpin yang amanah.

“Mahasiswa jangan lagi menjadi tim nasi bungkus dalam pemilu, hanya membagi-bagikan nasi bungkus kepada tim pasangan calon yang sedang bertarung dalam pemilu. Akan tetapi harus bekerja memberikan motivasi kepada rakyat, memberi pengetahuan siapa para calon yang akan dipilih sehingga masyarakat memilih sesuai kebutuhan negara dan bangsa ini,” ujar Bamsoet usai menerima audiens Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi (PT) Muhammadiyah Indonesia Rahmat Syarief dan pengurusnya di Gedung DPR, Rabu 18 April 2018.

Menurut Bamsoet, selaku pemilih pemula mahasiswa pun harus menggunakan hak politik mereka dengan benar. Hal ini juga perlu disampaikan mahasiswa kepada pemilih lain bahwa suara mereka sangat penting dalam menentukan masa depan bangsa. Sehingga tidak ada lagi salah pilih yang membuat bangsa ini makin terpuruk.

“Itulah tugas mahasiswa ke depan,” ucapnya.

Berkaitan dengan itu, Bamseot juga mengajak mahasiswa untuk ikut melakukan kajian mengenai pilkada langsung. Dia berharap mahasiswa dapat menemukan kesimpulan, apakah pilkada langsung di masyarakat masih relevan atau tidak digunakan untuk memilih pemimpin atau wakil rakyat.  

Apabila dari hasil kajian tersebut disebutkan bahwa pilkada langsung memberikan banyak manfaat, maka dia akan mendorong agar pilkada langsung tetap diberlakukan di Indonesia. Jika tidak, maka pilkada langsung harus dikaji ulang.

“Jika tidak, kita harus segera mengkajinya. Kita melihat apakah pilkada langsung menciptakan konflik horizontal di bawah, karena masyarakat kita semakin pragmatis. Setiap daerah ketika melaksanakan pesta demokrasi, yang ditanya bukan kualitas calon tetapi npwp yakni nomor piro wani piro (nomor berapa uangnya berapa). Sehingga kita harus memberikan pendidikan yang baik bahwa siapa pun pemimpin yang baik adalah yang amanah dan melihat kualitas kepemimpinannya,” tutur Bamsoet.

Rahmat dalam kesempatan itu selain berbincang mengenai kondisi dan situasi bangsa, juga mengundang Ketua DPR untuk hadir dalam kegiatan Silahturahmi Nasional PT Muhammadiyah ke-9 yang akan digelar di Jakarta pada 23 hingga 27 April 2018. (*)