Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon berharap seluruh badan eksekutif mahasiswa (BEM)/senat mahasiswa tidak lagi terpecah belah, melainkan bersatu dan kembali menyusun agenda bersama untuk kebaikan kaum muda dan bangsa. Demikian hal ini disampaikannya usai menerima Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Jakarta Ahmad Nabil Bintang dan pengurus senat UIN Jakarta di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin 23 April 2018.
“Itu sudah menjadi kenyataan dan mudah-mudahan mereka bisa bersatu kembali dan menyusun agenda bersama. Karena hakekatnya mahasiswa bisa berperan dan terlibat dalam isu-isu nasional dan isu-isu masyarakat. Sehingga mahasiswa selaku kaum intelektual dan intelegensia ketika terjun ke masyarakat tidak lagi menjadi sekrup dalam pembangunan tetapi menjadi pioneer, menjadi leader,” ujarnya.
Untuk mempersatukan rencana besar mahasiswa, Fadli menyarankan agar mahasiswa bersatu, melakukan pertemuan bersama dan tatap muka secara langsung. Fadli yakin dengan pertemuan dan dialog, dapat memperkecil perbedaan.
Kedatangan pengurus senat UIN Jakarta disambut baik oleh Fadli, terutama rencana digelarnya Silahturahmi Nasional yang akan digelar di Gedung UIN Jakarta Selatan pada tanggal 7-9 Mei 2018. Event sebagai peringatan perjalanan reformasi Indonesia yang ke-20 tahun itu diharapkan dapat mempersatukan perbedaan mahasiswa.
“Kegiatan ini penting untuk mempersatukan berbagai perbedaan pendapat, pandangan terhadap situasi nasional saat ini termasuk pemikiran mahasiswa yang sangat diperlukan, yang menjadi konsern dan kepedulian masyarakat dan menjadi kepedulian mahasiswa. Kegiatan ini sekaligus sebagai ajang silahturahmi. Kami sangat mendukung kegiatan ini,” tutur Fadli.
Sementara itu, kegiatan silahturahmi yang digelar UIN Jakarta adalah kesempatan untuk memberikan statement khusus bagi masyarakat bahwa masih ada mahasiswa yang pro rakyat, terlepas dari ada beberapa oknum mahasiswa yang mempunyai arah yang berbeda.
"Kami berharap mahasiswa dapat menjadi penengah, penyambung lidah rakyat dan menyampaikan kebijakan yang pro pada masyarakat seperti yang pernah dikatakan Soekarno," kata Ahmad. (*)