Tempo.Co

Indonesia dan Denmark Tingkatkan Kerja Sama
Selasa, 15 Mei 2018
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan Pimpinan DPR Dorong Peningkatan Kerja Sama Indonesia - Denmark. Selasa, 15 Mei 2018. (Foto: Dok. DPR)

DPR mendorong adanya peningkatan kerja sama antara Indonesia dengan Denmark. Demikian diungkapkan Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan saat memimpin kunjungan kerja ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kopenhagen, Denmark, Jumat 11 Mei 2018. Kunjungan yang diikuti Anggota Dewan lintas komisi dan fraksi itu diterima Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Denmark Muhammad Ibnu Said dan seluruh staf KBRI Kopenhagen di Wisma KBRI Kopenhagen.

Menurutnya, ada beberapa kerja sama dapat ditingkatkan. Denmark ahli di bidang farmasi dan pertanian, sehingga ini menjadi salah satu hal yang penting dalam memajukan teknologi di Indonesia. Ia menilai, Denmark juga piawai dalam pengelolaan energi, khususnya renewable energy (energi terbarukan).

“Potensi-potensi pusat energi terbarukan, non fosil dan ramah lingkungan banyak dikembangkan di Denmark. Misalnya pembangkit listrik sumber daya angin, termasuk industri radar. Ini beberapa hal yang ingin kami dapatkan dalam kunjungan ke Denmark ini,” ujar Pimpinan DPR Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan itu.

Dari pertemuan ini juga terungkap potensi kerja sama bidang pariwisata antara kedua negara yang cukup tinggi. Informasi yang disampaikan oleh Dubes, sebelumnya banyak masyarakat Denmark yang tidak mengetahui dan mengenal Indonesia. Namun kini banyak masyarakat Denmark antusias ingin datang ke Indonesia.

“Hal ini bisa diadopsi oleh Kementerian Pariwisata. Promosi tidak harus mahal, tetapi cukup dengan pengenalan kuliner, wisata alam, dan budaya yang dilakukan oleh diplomat kita di seluruh dunia. Ini menjadi hal yang strategis, manakala dari penjelasan dari Dubes Denmark ini biayanya tidak terlalu mahal. Ini menjadi catatan kami, dalam kaitan promosi wisata, kami akan lebih mendorong peran aktif Dubes kita untuk membantu pemerintah. Kami juga mendorong Kemenpar untuk bersinergi dengan KBRI di seluruh dunia yang menjadi perwakilan Indonesia, untuk mempromosikan pariwisata Indonesia,” ujar Taufik.

Sementara itu, Ibnu Said mengatakan ada kendala dalam bisnis menurut para pengusaha terkait dengan perlu adanya kepastian regulasi, perpajakan, masalah penguasaan lahan atau pertanahan, juga terkait masalah perburuhan, dan infrastruktur. Semua itu dapat diatasi dengan memberikan pemahaman bahwa Indonesia transparan dan akuntabel dalam peningkatan hubungan kerja sama ekonomi.

Dalam hal kunjungan wisatawan Denmark ke Indonesia mengalami peningkatan.  Pada tahun 2015 terdapat 27 ribu kunjungan dan meningkat menjadi 47 ribu kunjungan pada tahun 2017.  (*)