INFO DPR - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mendorong Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan dan Pemda Maluku menangani hingga tuntas bencana kelaparan yang mengancam 170 Jiwa warga Komunitas Adat Terpencil (KAT) Suku Mause Ane, di Seram Utara Timur Kobi, Maluku Tengah, Maluku. Bamsoet, sapaannya, prihatin pada kesulitan komunitas itu memperoleh bahan makanan. Hingga Minggu, 29 Juli 2018, sudah empat warga dari suku itu diketahui meninggal karena kelaparan dan sakit.
Untuk mencegah bertambahnya korban, sebuah aksi lintas sektor untuk menolong komunitas itu harus segera digelar. Sebab, masih ada puluhan warga suku Mause Ane yang belum diketahui keberadaannya karena terbiasa hidup berpindah-pindah atau nomaden dan sulit dijangkau. Mereka harus dicari dan didekati agar mau bersikap terbuka menerima upaya pertolongan dari pemerintah. Aksi pertolongan cepat itu yang diberikan tidak hanya menyuplai bahan pangan, tetapi juga obat-obatan, klinik atau puskesmas darurat hingga tempat penampungan sementara.
Upaya pencarian tidak cukup hanya mengandalkan TNI dan Polri, tetapi akan lebih efektif jika melibatkan para tokoh masyarakat atau pemuka adat setempat. Karena komunitas Suku Mause Ane diketahui tidak mengenal dan tidak memahami bahasa Indonesia.
Ketua DPR mendorong tim dari Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan dan Pemda Maluku terjun langsung ke lokasi peristiwa. Bamsoet berharap, kasus yang terjadi pada warga suku Mause Ane dijadikan momentum untuk melakukan pendekatan dan mengajak komunitas itu keluar dari keterasingan. (*)