Pembangunan Universitas Perwira Purbalingga diharapkan selesai pada awal tahun ajaran baru 2019. Sehingga, perguruan tinggi baru di Purbalingga ini dapat menggelar kegiatan pendidikan secepatnya dan berkontribusi bagi pembangunan manusia Indonesia. Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan jika pembangunan universitas yang digagasnya ini merupakan salah satu bakti membangun Daerah Pemilihan (Dapil) di Jawa Tengah VII.
“Setelah malang melintang di dunia jurnalistik, bisnis, dan politik, saya ingin melanjutkan pengabdian di dunia pendidikan. Ini sebagai investasi sosial kepada bangsa dan negara untuk ikut serta menyiapkan generasi bangsa yang unggul,” ujar Bamsoet saat meninjau pembangunan Universitas Perwira Purbalingga, Jumat, 3 Agustus 2018.
Selama ini Purbalingga belum memiliki universitas. Kaum muda di Purbalingga yang ingin melanjutkan pendidikan perguruan tinggi terpaksa menempuh perjalanan jauh untuk kuliah ke Purwokerto, Yogyakarta, Semarang atau kota besar lainnya.
Dia yakin, kelak Universitas Perwira dapat menjadi salah satu perguruan tinggi pilihan. Sebab visi Universitas Perwira adalah menjadi entrepreneur university yang berkearifan lokal dan berwawasan global dan unggul dalam pengembangan UMKM berbasis Iptek.
Universitas Perwira Purbalingga terdiri empat fakultas dan 12 program studi. Empat fakultas tersebut terdiri dari Fakultas Manajemen, Fakultas Teknik, Fakultas Hukum dan Fakultas Teknologi Informasi. Program studi yang ada antara lain Akuntansi, Manajemen, Komunikasi, Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa Inggris, Teknik Informatika, Teknik Mesin, Keperawatan, Gizi Kesehatan, Agroteknologi, dan Agribisnis.
Untuk menjamin mutu dan kualitas, dikatakan Bamsoet, Universitas Perwira Purbalingga memiliki tenaga pengajar dengan predikat profesor sebanyak empat orang, 10 pengajar bergelar doktor dan selebihnya dosen dengan kualifikasi lulusan S-2 dan S-1.
“Insyaallah, universitas akan menghasilkan para intelektual yang tidak hanya memiliki kepandaian ilmu. Mereka juga memiliki kemampuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan standar global,” kata Bamsoet. (*)