Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Marwan Cik Asan mengatakan jika pengangguran di Provinsi Banten masih tinggi. Salah satu faktor penyebab masih tingginya tingkat pengangguran di Provinsi Banten adalah rendahnya kompetensi yang dimiliki sumber daya manusianya walaupun tersedia banyak lapangan kerja.
“Tingkat pengangguran masih tinggi karena ternyata angkatan kerja di sini tidak bisa memenuhi kompetensi yang diinginkan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Banten,” kata Marwan Cik Asan ketika melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi XI DPR RI dengan Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) di Serang Banten, Senin, 30 Juli 2018.
Untuk mencari solusi atas persoalan tersebut harus ada diskusi mendalam supaya potensi dan peluang kerja yang ada di Banten diisi oleh orang-orang Banten, bukan pendatang dari daerah lain. Dan yang paling penting dari peningkatan kompetensi itu, tingkat kemiskinan Banten yang relatif rendah dengan posisi ke-5 nasional, tetap dipertahankan.
“Banten mempunyai tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup baik yaitu 5,9 persen. Ini melampaui capaian nasional, tetapi kita lihat bahwa ada "gap" yang cukup lumayan antara Banten Selatan dengan Banten Utara,” kata dia.
Menurutnya, dari segi ekonomi dan sosial, Banten Utara relatif lebih maju, karena banyak berkembang pabrik-pabrik dan industri. Berbeda dengan Banten Selatan yang banyak ketinggalan.
Sementara itu, jika dilihat dari penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR), Banten menempati peringkat ke-13 secara nasional. Ini bukan angka baik, karena posisi atau wilayah Banten dekat dengan Jakarta. Padahal banyak sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dapat dikembangkan melalui program KUR agar terjadi kemajuan ekonomi dan Banten bisa melampaui daerah lain yang setara dengannya seperti Bali.
“Pihak OJK dan perbankan kita harapkan bisa mendorong kembali supaya sisa satu semester di tahun ini bisa dimanfaatkan untuk penyaluran KUR yang lebih progresif, sehingga kemanfaatan program itu dapat dirasakan oleh masyarakat,” ujar Marwan. (*)