INFO DPR - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta kaum muda untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Karena telah terbukti bahwa Pancasila mampu menjadi pondasi yang menguatkan keragaman dan kebhinekaan Bangsa Indonesia.
"Tanpa Pancasila, bangsa kita akan hancur berantakan,” katanya saat menjadi keynote speaker pada Seminar Nasional "Pemantapan Wawasan Kebangsaan XII" yang diselenggarakan DPP KNPI pimpinan Fahd A Rafiq, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 8 Agustus 2018.
Menurut Bamsoet, KNPI atau Komite Nasional Pemuda Indonesia harus menjadi lokomotif dalam menghayati dan mengamalkan Pancasila sebagai perekat kehidupan. Bamsoet juga menggagas pentingnya dibuat RUU Pemantapan dan Pelaksanaan Ideologi Pancasila. Sehingga, Pancasila dapat dihayati dan diamalkan secara berkelanjutan di semua lini kehidupan terutama kaum muda sebagai tunas masa depan bangsa.
Dikatakan Bamsoet, pemantapan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan bagi kaum muda tak cukup hanya dengan diskusi maupun seminar yang bersifat sporadis. Tetapi, juga harus dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Desain pendidikan politik kebangsaan harus dilakukan secara kreatif dan inovatif serta menyenangkan bagi kaum muda.
“Saya menyebutnya sebagai konsep Pendidikan Politik Jaman Now. Yaitu, dengan memanfaatkan platform teknologi digital dan media sosial untuk menyebarkan informasi dan pengetahuan tentang ideologi Pancasila,” ujar Bamsoet.
Dia mengajak KNPI ambil bagian dalam menciptakan narasi kebangsaan di media sosial. Narasi tidak harus dilakukan secara serius, melainkan dituangkan dalam bentuk yang menyenangkan. Semisal, melalui meme, komik, karikatur, maupun kreatifitas lainnya, sehingga menarik perhatian anak-anak muda millenial.
"Selain melalui digitalisasi, dapat dengan menjelajahi keunikan dan keragaman budaya, pesona alam, serta cita rasa kuliner Indonesia, sehingga tertanam rasa cinta tanah air dan semangat kebangsaan. Misalnya, dilakukan dalam bentuk Jelajah Pemuda ke seluruh pelosok Nusantara, pertukaran pemuda antar pulau, maupun perkemahan kebangsaan pemuda," tutur dia. (*)