Tempo.Co

DPR Apresiasi Penggunaan Bahasa Daerah di Kurikulum Pendidikan Riau
Jumat, 10 Agustus 2018
Tim Kunjungan Kerja Anggota Komisi X DPR RI ke Provinsi Riau yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI Reni Marlinawati, Jum`at, 10 Agustus 2018. Foto Dok. DPR

INFO DPR - Tim Kunjungan Kerja Komisi X yang dipimpin Wakil Ketua Komisi X DPR RI Reni Marlinawati memberikan apresiasi atas penggunaan bahasa daerah sebagai muatan lokal pada kurikulum pendidikan di Provinsi Riau. Menurut Reni, hal itu sebagai upaya pelestarian budaya daerah.

“Salah satu usaha pemerintah Provinsi Riau melestarikan budayanya melalui pendidikan bahasa sudah tepat,” ucap Reni saat bertemu dengan Plt. Gubernur Riau beserta jajaran, Ketua PGRI, Dewan Pendidikan, PHRI, dan ASITA Riau, di Kantor Gubernur Riau, di Pekanbaru, Riau, Senin 30 Juli 2018.

Reni menjelaskan, muatan lokal saat ini adalah sebagian dari Kurikulum Berbasis Budaya yang memberikan penguatan character building dalam sistem pendidikan di Indonesia. Pemerintah pusat melalui otonomi daerah memberikan kewenangan kepada daerah untuk memberikan pelajaran muatan lokal dalam rangka melestarikan budaya daerahnya masing-masing.

“Muatan lokal di sini sebenarnya bukan hanya bahasa atau budaya, tapi juga olahraga dan seni. Bahasa daerah hanya salah satunya,” ujarnya. 

Anggota Komisi X DPR RI Popong Otje Djundjunan mengatakan bahasa daerah Riau sebagai muatan lokal bagi pendidikan Provinsi Riau adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi budaya Melayu. Karena bahasa Melayu adalah dasar dari bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

“Salah satu cara memelihara dan mengembangkan budaya itu sendiri adalah keberpihakan dunia pendidikan pada muatan lokal. Ada muatan nasional, ada muatan lokal. Ada bangsa Indonesia, ada suku bangsa Riau, ada suku bangsa Sunda, ada etnis China, ini semua jadi fondasi Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jelas Ceu Popong.

Menurutnya ada lima hal yang jadi batasan sebagai pemersatu NKRI yang tidak bisa ditawar dan tidak ada kompromi, yaitu satu filosofi negara Pancasila, satu bangsa Indonesia, satu bahasa Indonesia, satu lagu Indonesia Raya, dan satu bendera merah putih.(*)