Tempo.Co

Pilpres Harus Diisi Ide dan Transparansi
Senin, 13 Agustus 2018
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan jika pertarungan dalam pilpres harus diisi dengan ide dan transparansi. Senin, 13 Agustus 2018. Foto (Tempo/Sukarnain)

INFO DPR -  Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah berharap pertarungan dalam pemilihan umum presiden (pilpres) diisi dengan ide dan transparansi. Transparansi atau keterbukaan itu, dicontohkan Fahri di Gedung DPR, Senin 13 Agustus 2018 adalah seperti yang dilakukan Sandiaga Uno, calon wakil presiden Prabowo Subianto. Sandi, katanya, secara terbuka menyampaikan soal sumbangan pribadinya untuk kampanye Pilpres 2019 mendatang. Apalagi, Sandi membuka diri dan meminta pandangan bagaimana menggunakan uangnya.

Fahri mengakui jika anggaran yang dihabiskan dalam kompetisi di pilpres tidak sedikit. Masing-masing kandidat dapat menghabiskan biaya dalam pilpres sekitar Rp 3 triliun hingga 5 triliun.

“Kalau mau pertarungannya seru, memang biaya pemilu masing-masing kandidat biayanya Rp 3 sampai 5 triliun,” ujarnya.

Kendati Sandi sudah menyiapkan anggaran sendiri, Fahri menilai jika calon presiden incumbent Joko Widodo juga memerlukan banyak biaya untuk meraih kemenangan. Bahkan Fahri yakin, dengan kekuasaannya sebagai petahana, Joko Widodo juga memiliki dana yang tidak kalah besar.  

“Yang banyak uang itu incumbent, maka harus terus terang dan terbuka seperti Sandi, uangnya dari mana,”kata dia.  

Langkah yang sudah dilakukan cawapres Sandiaga Uno patut diapresiasi. Transparansi diperlukan agar tidak banyak masuk dana-dana siluman yang suatu hari akan menjadi hutang budi dari capres dan cawapres, yang harus dibayar belakangan hari. 

"Jadi lebih baik sistem pembiayaannya dibuat transparan. Sekarang ada orang kaya seperti pak Sandiaga, dia mau membiayai pribadi dan bahkan menyebut angkanya," tutur Fahri.  (*)