Tempo.Co

Sejumlah Perairan Indonesia Mengalami Overfishing
Selasa, 14 Agustus 2018
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Viva Yoga Mauladi mengatakan beberapa perairan di Indonesia mengalami overfhising, Selasa, 14 Agustus 2018. Foto Dok. DPR

INFO DPR -  Beberapa perairan di Indonesia sudah mengalami overfhising terjadi penangkapan ikan berlebihan. Harus ada kebijakan untuk melakukan pencegahan, pembenahan yakni memperbaiki yang rusak sedangkan kawasan yang masih baik seharusnya ditumbuhkembangkan. Dikatakan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Viva Yoga Mauladi kawasan yang sudah mengalami overfishing antara lain perairan Laut Utara Jawa, Selat Malaka dan Selat Sulawesi. Bahkan di perairan dengan potensi ikan yang berlimpah di Laut Arafura.

Saat menjadi narasumber Bicara Buku Bersama Wakil Rakyat dengan membedah buku "Menuju Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia" karya Rokhmin Dahuri dan "Pengelolaan Bioekonomi Dalam Pengelolaan Perikanan Tangkap" karya Nimmi Zulbainarni di Perpustakaan MPR RI di Kompeks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 13 Agustus 2018, Viva mengatakan perlu komitmen dan dukungan aplikasi regulasi Pemerintah Daerah (Pemda), dalam menerapkan undang-undang yang ada.

Seperti amanat dalam UU nomor 27 tahun 2007 jo UU nomor 1 tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam Pasal 7 BAB IV Perencanaan belum sepenuhnya dibuat, diantaranya adalah Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Termasuk Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, dan Rencana Aksi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. 

“Hal ini menjadi kunci penting dalam pengelolaan kelautan perikanan menuju arah yang ideal. Karena tidak mungkin akan terwujud Zona Rinci di setiap Kawasan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, tanpa ada dukungan regulasi pemerintah daerah,” ucapnya.

Oleh karena itu  Indonesia, perlu melakukan harmonisasi atau penyesuaian regulasi Undang-Undang Perikanan yang membuka accses right bagi pihak asing menjadi close accses bagi pihak asing agar sejalan dan sinkron dengan perarturan lainnya. 

Sedang Rokhmin Dahuri dalam buku yang ditulisnya menyebutkan bahwa salah satu gagasan cemerlang Presiden Jokowi yang mendapat dukungan publik adalah tekadnya untuk mewujudkan Indonesia sebagai PMD (Poros Maritim Dunia). PMD diartikan bahwa Indonesia maju, sejahtera, dan berdaulat berbasis pada ekonomi kelautan, hankam dan budaya maritim.

Menurut bekas Menteri Kelautan dan Perikanan itu upaya Presiden Jokowi sangat tepat. Sebab, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang tersusun atas lebih dari 17.000 pulau, dirangkai oleh 95.181 km garis pantai (terpanjang kedua setelah Kanada), dan sekitar 70 persen wilayahnya berupa laut. (*)