Tempo.Co

HUT RI ke-73, Pembangunan Infrastruktur Membaik
Kamis, 16 Agustus 2018
Anggota Komisi V, Sadarestuwati mengatakan pembangunan infrastruktur akan pulihkan ekonomi masyarakat, di Gedung DPR RI, Kamis, 16 Agustus 2018.Foto (Tempo/Sukarnain)

INFO DPR -  Memasuki kemerdekaannya yang ke-73, pembangunan infrastruktur Indonesia dinilai mengalami perubahan yang membaik. Anggota Komisi V DPR RI Sadarestuwati mengatakan jika kemajuan itu terjadi hingga di pelosok daerah termasuk di Papua.  

Sadarestuwati yang belum lama ini melakukan kunjungan kerja di Papua bersama sejumlah Anggota Komisi V DPR mengapresiasi kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo yang telah membangun infrastruktur jalan penghubung antar daerah terisolir. "Di mana daerah yang dulu terisolasi secara bertahap bisa tersambung dan keluar dari isolasi,” ucapnya.

Pembangunan infrastruktur jalan di Papua ini juga mengurangi jarak. Yang dulunya perjalanan antara Manokwari dan daerah lainnya ditempuh berminggu-minggu kini cukup dilewati selama 4 jam. Hal itu, kata Sadarestuwati, berdampak pada peningkatan dan perbaikan sosial ekonomi masyarakat.

“Itu sudah satu garis yang linear. Infrastruktur bagus, pasti perekonomian sosial meningkat,”ujar Sadarestuwati.

Tidak hanya di sisi timur Indonesia, di Sumatera Selatan juga terjadi perubahan pembangunan yang mencolok. Seperti keberadaan sarana transportasi light rail transit (LRT) di Palembang yang canggih dan modern. Sadarestuwati yang pernah mencoba moda transportasi ini mengatakan jika LRT dibangun tidak hanya sekedar memudahkan transportasi ke lokasi venue pertandingan Asian Games akan digelar di stadion Jakabaring Palembang. Keberadaan LRT itu menunjukkan kemajuan infrastruktur.

Selain itu, pembangunan yang juga diapresiasi adalah dukungan bagi petani Indonesia seperti perbaikan waduk, irigasi dan jalan usaha tani. Menurut Sadarestuwati, jika bicara mandiri ekonmi, Indonesia tidak bisa lepas dari pertanian karena negara ini adalah negeri agraris.

“Jadi, tidak salah jika Presiden menggenjot petani, membangun irigasi dan jalan usaha tani,” tuturnya.

Dengan membangun jalan usaha tani, dia yakin biaya ekonomi dan biaya produksi dari petani akan semakin turun. Penurunan ini akan membawa dampak peningkatan pendapatan petani yang selama ini terkendala pada biaya produksi yang tinggi sehingga tidak mampu bersaing.

“Saya yakin, lima tahun ke depan Indonesia bisa mencapai swasembada pangan. Ini tidak hanya mimpi namun bisa jadi nyata,” kata Sadarestuwati. (*)