INFO DPR - Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) diharapkan meninjau kembali SK Dikti Nomor 26 Tahun 2002 tentang Pelarangan Organisasi Ekstra Kampus atau Partai Politik dalam Kehidupan Kampus. Sebab, dikatakan Ketua DPR Bambang Soesatyo, larangan organisasi mahasiswa ekstra kampus untuk aktif di dalam kampus membuat gerak mahasiswa terkekang.
“Karenanya biarkan mahasiswa beraktifitas dengan penuh kreasi tanpa meninggalkan pembinaan dari kampus,” ujarnya ketika menerima Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, 20 Agustus 2018.
Menurut Bamsoet, sapaannya, keberadaan organisasi seperti kelompok Cipayung yang terdiri dari GMKI, GMNI, PMII, dan PMKRI sejak dahulu sudah terbukti menjadi wadah bagi para mahasiswa dalam membina kepemimpinan dan semangat kebangsaan. Berbagai organisasi tersebut juga terbukti telah melahirkan banyak alumni yang kini menjadi pejabat negara maupun orang penting di berbagai bidang lainnya.
Beberapa pengurus GMKI yang hadir yakni : Ketua Umum Sahat MP Sinurat, Ketua Bidang Organisasi Korneles Galanjinjinay, Ketua Bidang Media dan Komunikasi Jumady Sinaga, Ketua Bidang Hubungan Internasional Herbert Marpaung, Sekretaris Fungsionaris Aksi Pelayanan Saddan Sitorus, Wakil Sekretaris Umum David VH Sitorus, dan Korwil 3 PP GMKI Theo Cosner.
Selain itu Bamsoet juga meminta mahasiswa tidak berlebihan menaruh kecurigaan terhadap upaya pemerintah. Pemerintah menurutnya punya alasan rasional saat mengeluarkan SK Dikti No. 26 Tahun 2002 tentang Pelarangan Organisasi Ekstra Kampus atau Partai Politik Dalam Kehidupan Kampus.
Apalagi saat ini ditemukan fakta banyak kampus terpapar faham radikalisme. Situasi ini harus dijadikan motivasi untuk bisa menunjukan kepada masyarakat, bangsa, dan negara bahwa keberadaan organisasi ekstra kampus bisa memberikan banyak manfaat.
“Sebab, dahulu organisasi ekstra kampus inilah yang mengisi nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme kepada para para mahasiswa," ujar Bamsoet.
Bamsoet, yang merupakan alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), berharap gerakan mahasiswa menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan dan persatuan bangsa. Bukan menjadi agen provokator pemecah belah bangsa.
“Tunjukan kepada masyarakat bahwa mahasiswa Indonesia punya ilmu pengetahuan yang luas, serta attitude yang mulia," ucap Bamsoet. (*)