Tempo.Co

Mahasiswa Harus Siap Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Kamis, 30 Agustus 2018
Ketua DPR Bambang Soesatyo memberikan kuliah umum "Tantangan dan Peluang Mahasiswa dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0" di Universitas Negeri Padang (UNP0. kamis 30 Agustus 2018.

INFO DPR -  Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta para mahasiswa mempersiapkan diri sebaik mungkin menghadapi Revolusi Industri 4.0. Saat ini dunia mengalami dinamika perubahan yang sangat cepat, sehingga mahasiswa dituntut melahirkan ide dan gagasan yang solutif. Karenanya, peran mahasiswa tak hanya terbatas pada sekat ruang-ruang kelas dan pembelajaran saja.

"Tantangan terbesar di depan mata kita adalah terjadinya Revolusi Industri 4.0 yang ditandai kemajuan digital technology, artificial intelligence, internet of thing, big data dan robotisasi. Jika tidak diantisipasi dengan cepat dan tepat, akan berdampak negatif bagi dunia industri dan ketenagakerjaan kita," ujar Bamsoet saat memberikan kuliah umum "Tantangan dan Peluang Mahasiswa dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0" di Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat, Kamis, 20 Agustus 2018.

Bamsoet merupakan Ketua DPR RI pertama yang datang memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Padang (UNP), sejak berdiri pada 1 September 1954. Selain memberikan kuliah umum, dia juga membuka secara resmi Pekan Legislatif Mahasiswa UNP. 

Acara ini diikuti sekitar 4.000 mahasiswa dan civitas akademika UNP, Rektor UNP Ganefri, Ketua Senat UNP Z Mawardi Efendi, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa UNP Tanzilal Wanda Riski, Ketua Majelis Perwakilan UNP Satria Oktavianus, dan Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Hendra Irwan Rahim.

Ketua DPR RI didampingi Anggota Komisi VIII DPR RI John Kenedy Aziz, Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni, dan Staff Khusus Ketua DPR RI Darul Siska.

Bamsoet mengatakan Revolusi Industri 4.0 juga memberikan banyak peluang. Karena itu, dahsyatnya kekuatan teknologi informasi yang terdapat dalam smartphone, jangan sampai disalahgunakan ke arah negatif seperti pornografi, pornoaksi, narkoba maupun tindakan negatif lainnya.

"Di era saya, susah sekali mau berwirausaha. Syukur alhamdulillah, saat ini banyak anak-anak muda kita yang sudah merintis berbagai start-up dengan ide inovatif seperti Gojek, Bukalapak, Ruang Guru dan lainnya. Kehadiran teknologi digital mampu melahirkan wirausaha-wirausaha baru yang tangguh. Ini menguatkan keyakinan saya bahwa sesungguhnya masa depan ekonomi Indonesia ada di tangan anak-anak muda," jelas Bamsoet.

Sejalan dengan itu, perguruan tinggi juga harus berani melakukan terobosan. Program studi baru perlu dirintis agar sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan pada era Revolusi Industri 4.0. Perguruan tinggi harus mulai bicara mengenai Artificial Intelligence, Internet of Things, Big Data dan Robotisasi. Cyber University atau sistem perkuliahan online juga perlu dikembangkan agar dapat membantu anak-anak muda dari berbagai daerah terpencil yang selama ini sulit menjangkau jenjang perguruan tinggi.  (*)