Tempo.Co

Jika Lancar, Terminal Bandara Tjilik Riwut Digunakan April 2019
Rabu, 12 September 2018
Komisi V Tinjau Progress Pembangunan Terminal Bandara Tjilik Riwut, Rabu, 12 September 2018. Foto Dok. DPR

INFO DPR - Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI dipimpin Wakil Ketua Komisi V DPR RI Anton Sukartono Suratto meninjau terminal baru di Bandara Kelas I Tjilik Riwut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jumat, 6 September 2018. Tujuan kunspek yakni melihat progress pembangunan infrastruktur terminal baru yang sudah dibangun sejak 2014.

Menurut Anton, tahapan pembangunan berjalan lancar termasuk persoalan anggaran. Hingga saat ini, dari Rp 361 miliar sudah diserap senilai Rp 308 miliar.

“Hingga 2018, pembangunannya sudah mencapai 92 persen. Menurut saya, kondisi pembangunan sudah tidak ada kendala, sudah baik. Sekarang kita doakan saja, sebelum bulan April tahun depan bisa segera diresmikan,” kata Anton di sela-sela peninjauan terminal baru Bandara Tjilik Riwut.

Jika pembangunan selesai, proyek ini akan diserahkan Kementerian Perhubungan kepada pihak Angkasa Pura sebagai pengelola bandara.

“Dan saya berharap jika sudah diresmikan nantinya, bisa dikelola dengan baik, dan juga bisa digunakan oleh masyarakat agar bisa lebih nyaman dalam melakukan aktivitas dengan menggunakan alat transportasi udara,” kata dia.

Anggota Komisi V DPR RI Intan Fitriana Fauzi. Politisi PAN itu menilai progress pembangunan terminal baru Bandara Tjilik Riwut harus didukung maksimal oleh pemerintah daerah. Sebagaimana yang harapan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, bandara ini bisa ditingkatkan sebagai bandara internasional. 

Pemerintah diharapkan semakin terkonsentrasi meningkatkan konektivitas di berbagai provinsi atau antar pulau. Sehingga Kalteng dengan berbagai sumber daya alamnya, perekonomian di wilayah ini bisa meningkat, termasuk infrastruktur yang menghubungkan antara satu provinsi dengan daerah lainnya.

Menurut Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti, Bandara Tjilik Riwut akan menjadi bandara yang besar dengan kapasitas kurang lebih 3000 penumpang, dengan jumlah penerbangan setiap hari mencapai 40 penerbangan.

“Kita senang sekali, karena dengan penduduk 2,5 juta orang, daerah ini diproyeksikan menjadi pilihan terbaik untuk didatangi,” katanya.  

Adapun beberapa fasilitas sisi udara yang masih dalam progress pekerjaan lanjutan yakni pembuatan apron baru, pembuatan taxi way, termasuk marking dan pekerjaan lanjutan pembuatan Ground Support Equipment (GSE) Road sebagai penghubung terminal baru dan apron baru. Dan nantinya desain interior digunakan merupakan desain khas yang merupakan kearifan lokal Kalteng. (*)