Tempo.Co

DPR Setujui Pagu Anggaran Kemenpora
Rabu, 26 September 2018
Rapat dengar pendapat Anggota Komisi X dengan Kemenpora. Nusantara I, di Gedung DPR RI, Rabu, 26 September 2018. Foto (Tempo/Sukarnain)

INFO DPR - Komisi X DPR RI menyetujui pagu anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp 1,951 triliun dengan catatan. 

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih saat memimpin Rapat Dengar Pendapat dengan Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto, di Gedung DPR, Rabu, 26 September 2018 menyebutkan kesimpulan. Pertama, Komisi X meminta Kemenpora mengkaji program kewirausahaan pemuda dengan memperkuat sinergisitas dengan program di kementerian/lembaga lain, selain dengan Badan Ekonomi Kreatif.

Kedua, Komisi X meminta Kemenpora  mengkaji sinergisitas dengan Program Ditjen Dikdasmen Kemendikbud RI dalam Pengelolaan dan pengembangan potensi atlet.

Kemudian, dalam rangka peningkatan kapasitas pemuda Indonesia, Kemenpora perlu memperkuat kerjasama bidang kepemudaan dan keolahragaan dengan perguruan tinggi utamanya dengan perguruan tinggi swasta. 

Terakhir mengenai kesejahteraan atlet dan mantan atlet, Komisi X mendorong Kemenpora membentuk lembaga penghargaan atlet berprestasi yang tidak bersifat ad hoc melalui penyusunan RUU Kesejahteraan Atlet.

Terkait Dana Alokasi Khusus (DAK), Komisi X belum dapat menyetujui DAK Fisik Reguler TA 2019 sebelum Kemenpora RI menyampaikan perencanaan, pengalokasian dan kegiatan pada DAK Fisik Reguler TA 2019 untuk pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) tipe B sebesar Rp 600 milar yang digunakan untuk 40 titik kabupaten/kota secara terperinci. 

Dikatakan Gatot, pihaknya akan menyampaikan kembali permintaan Komisi X tersebut secara tertulis dalam rapat selanjutnya pekan depan. Termasuk hal-hal yang berkaitan dengan DAK untuk pembangunan GOR di sejumlah daerah.

“Kami akan menjelaskan kepada Komisi X, lokasinya di mana saja, perencanaannya dan alasan pemberian dana itu karena apa saja,” ujar Gatot.

Menanggapi anggaran prestasi yang turun jika dibandingkan tahun lalu, menurut Gatot anggaran akan mempengaruhi prestasi Indonesia dalam sejumlah ajang internasional di tahun-tahun mendatang

“Tahun lalu Asian Games sudah sukses. Sebentar lagi akan ada Asian Paragames,  dan momentum prestasi ini harus dijaga. Faktanya tahun depan, anggaran untuk prestasi itu turun, tahun ini dari Rp 735 miliar turun menjadi 500 miliar padahal ada kebutuhan untuk SEA Games, Olimpiade, dan paralympic di tahun 2020. Momentum itu dijaga dengan anggaran,” ucap Gatot.

Apalagi pemerintah memberikan anggaran yang besar untuk bonus atlet. Bonus bagi atlet Asian Games meningkat. Untuk peraih emas, dari Rp 400 miliar menjadi Rp 1,5 miliar. Selain itu, tahun ini Kemenpora juga merekrut 20 atlet berprestasi untuk diangkat menjadi CPNS yang berdampak pada gaji dan pagu usulan anggaran tambahan. (*)