INFO DPR - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo membuka pintu DPR RI untuk bekerjasama dengan berbagai perguruan tinggi dalam melakukan riset and development. Dengan demikian ada sinergitas antara DPR RI dengan perguruan tinggi sebagai kawah candradimuka kaum intelektual.
"Kita bisa melakukan kerjasama legal drafting dalam pembahasan sebuah undang-undang maupun bidang penelitian dan pertukaran informasi lainnya. Melalui kerjasama yang erat, DPR RI dan perguruan tinggi bisa seiring sejalan dan saling menguatkan," ujar Bamsoet saat menerima jajaran rektorat Universitas Krisnadwipayana (Unkris) di ruang kerja Ketua DPR RI, Jakarta, Kamis, 27 September 2018.
Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Dr Abdul Rivai (Rektor), Ade Soeharsono, MM (Wakil Rektor III), Sophar Maru Hutagalung, (Dekan Fakultas Hukum), Dr. Ayub Muktiono (Dekan Fakultas Teknik) dan Andre Fauzi (Ketua BEM).
Bamsoet mengatakan di DPR RI ada Badan Keahlian Dewan (BKD) yang bertugas mendukung kelancaran pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI di beberapa bidang keahlian. Antara lain terdiri dari Pusat Perancangan Undang-Undang, Pusat Pemantau Pelaksanaan Undang-Undang, Pusat Kajian Anggaran, Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pusat Penelitian.
"Universitas Krisnadwipayana maupun lainnya bisa bekerjasama dengan DPR RI melalui BKD. Hal ini sejalan dengan pelaksanaan teknis Tri Darma Perguruan Tinggi. DPR RI bisa memanfaatkan berbagai kajian maupun penelitian yang dibuat oleh pihak kampus sebagai bahan masukan yang berharga. Kampus bisa menjadikan DPR RI sebagai counterpartnya. Sehingga kita bisa saling meningkatkan kompetensi masing-masing," ujar Bamsoet.
Dia yakin perguruan tinggi bisa menjadi mitra stategis bagi DPR RI dalam menghasilkan produk legislasi yang membumi. Karena kehidupan para intelektual di perguruan tinggi sangat dekat dengan denyut nadi masyarakat.
Sampai saat ini, BKD DPR RI sudah melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi, antara lain UGM, USU, Andalas, UIN Jakarta, Parahyangan Bandung, UPI Bandung, Asosiasi Ilmuan Administrasi Negara, Universitas Katolik Widya Mandiri NTT, Universitas Terbuka Jakarta serta Universitas Tadulako.
"Kerjasama yang terbangun antara DPR RI dengan perguruan tinggi sekaligus untuk merangsang kehidupan intelektual di kampus bisa lebih menggeliat lagi. Dengan demikian kampus bisa menghasilkan lebih banyak intelektual yang tak hanya pandai berteori, namun juga kuat dalam data dan analisis," ujar Bamsoet.(*)