Tempo.Co

DPR dan Parlemen Perancis Bahas Hubungan Ekonomi
Kamis, 01 November 2018
Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI - Perancis Effendi M.S Simbolon bersalaman dengan Delegasi Parlemen Perancis Raphel Gerard.usai melakukan pertemuan. Kamis, 1 November 2018. Foto Dok. DPR

INFO DPR - Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI - Perancis Effendi M.S Simbolon menerima kunjungan Delegasi Parlemen Perancis yang dipimpin Raphel Gerard. Berbagai hal penting dibahas dalam pertemuan tersebut, khususnya hubungan di bidang ekonomi dan pertahanan antara Indonesia dengan Perancis.

“Kita membahas isu-isu yang berkembang, seperti isu perdagangan terkait CPO (Crude Palm Oil) kita, hubungan people to people, dan lingkungan hidup. Sedikit disinggung juga isu Papua,” kata Effendi usai menerima Delegasi Parlemen Perancis di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu, 31 Oktober 2018.

Turut hadir dalam pertemuan ini diantaranya Wakil Ketua GKSB Perancis – Indonesia Sandra Marsaud, Anggota Parlemen Perancis Maine Sage dan Duta Besar Perancis untuk RI Jean-Charles Berthonnet.

Menurut Effendi, khusus di bidang ekonomi dan perdagangan, hubungan kedua negara semakin menunjukkan arah yang positif. Tercatat, nilai perdagangan kedua negara pada tahun 2017 sebesar 2,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau meningkat 15 persen dari tahun sebelumnya.

“Hal ini memperlihatkan bahwa Indonesia serius dengan upaya peningkatan nilai perdagangan kedua negara. Kami juga berharap, Perancis dapat menjadi pintu gerbang ke pasar Eropa dan sebaliknya, Indonesia akan menjadi gerbang Perancis ke pasar Asia Tenggara (ASEAN),” tutur Effendi.

Sementara terkait CPO atau minyak kelapa sawit yang menjadi industri strategis nasional, Effendi berharap Perancis dapat terlibat dan berperan untuk memberikan kampanye positif agar pemberitaan menjadi lebih berimbang dan masyarakat internasional lebih paham peran sawit terhadap pembangunan berkelanjutan.

“Minyak kelapa sawit bukan komoditas biasa bagi Indonesia. Komoditas sawit memainkan peran penting dalam perekonomian dan menyediakan lapangan kerja bagi 5,3 juta orang serta penghidupan bagi 21 juta orang di seluruh tanah air,” kata dia.

Saat ini, pemerintah Indonesia tengah mengkampanyekan sustainability di sektor palm oil Indonesia untuk mendorong ekspor palm oil ke negara-negara Uni Eropa, salah satunya Perancis. Wujud komitmen tersebut, pemerintah dan stakeholders Indonesia telah membentuk The Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) yang dijadikan standard dalam memproduksi sustainable palm oil.

Di sektor pertahanan, mengemuka bahwa keduanya berkomitmen untuk mempromosikan perdamaian dan menjaga stabilitas perdamaian dunia. “Kadang-kadang ada pertemuan informal di wilayah Perancis oleh beberapa oknum dari Papua Merdeka dan mereka (Perancis) menyampaikan secara tegas sikapnya tidak berpihak pada isu tersebut," kata Effendi.

Ketua Group Persahabatan Perancis - Indonesia Raphel Gerard berharap pertemuan ini dapat meningkatkan hubungan people to people contact antar kedua negara. Serta mendorong kerja sama dengan tujuan meningkatkan minat wisatawan dari Perancis maupun Indonesia untuk saling bertukar budaya yang ada di kedua negara. (*)