Tempo.Co

BKSAP Bicara Lapangan Kerja dalam Kunjungannya di Kazakhstan
Jumat, 02 November 2018
Delegasi Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI dipimpin oleh Ketua BKSAP DPR RI Nurhayati Ali Assegaf melaksanakan Kunjungan Kerja ke Kazakhstan sebagai mitra strategis untuk bertukar informasi dan saling berbagi praktik cerdas dalam pencapaian T

INFO DPR - Delegasi Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI dipimpin oleh Ketua BKSAP DPR RI Nurhayati Ali Assegaf melaksanakan Kunjungan Kerja ke Kazakhstan. Negara itu menjadi mitra strategis untuk bertukar informasi dan saling berbagi praktik cerdas dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam hal lapangan kerja. 

Kazakhstan sudah merdeka dari Uni Soviet sejak 27 tahun silam. Negara itu berkembang secara signifikan terutama dalam produksi minyak dan gas. Hampir 50 persen pembangunan Kazakhstan mengandalkan minyak. Di sisi lain, setengah dari target SDGs berada dalam tujuan nasional Kazakhstan yang ditetapkan dalam Strategi “Kazakhstan 2050” dan ”100 Aksi Nyata”. Untuk diketahui, upah minimum di Kazakhstan KZT 28.284 atau sekitar IDR 1.173.040.88 (dengan kurs 1 KZT = 42 IDR).

Dalam Kunjungan Kerja yang berlangsung di Astana, Kazakhstan pada 22 -28 Oktober tersebut, BKSAP mengunjungi Kementerian Tenaga Kerja dan Perlindungan Sosial Masyarakat (Ministry of Labor and Social Protection of Population) dan Komite Statistik Kementerian Ekonomi Nasional Kazakhstan (The Committee on Statistic of the Ministry of National Economy).

Nurhayati mengatakan bahwa SDGs Indonesia terkait erat dengan pengurangan tingkat pengangguran. Goal 8 dari SDGs telah mengakui urgensi peningkatan produktivitas dan daya saing tenaga kerja melalui peningkatan pendidikan dan keterampilan. 

Dikatakannya, legislatif juga berperan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, tingkat produktivitas dan inovasi yang lebih tinggi serta perlindungan sosial. Selama pertemuan, delegasi BKSAP DPR bersama Kementerian Tenaga Kerja Kazakhstan berbagi informasi dan berdiskusi tentang kewirausahaan dan penciptaan lapangan kerja sebagai kunci untuk mencapai pekerjaan penuh dan produktif, dan pekerjaan yang layak untuk semua wanita dan pria pada tahun 2030. (*)