Tempo.Co

Beras Impor Penuhi Gudang Bulog Kota Bitung
Senin, 05 November 2018
Komisi IV Pertanyakan Banyaknya Beras Impor di Bulog Bitung, Senin, 5 November 2018. Foto Dok. DPR

INFO DPR - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Roem Kono mengkritisi banyaknya beras impor yang ada di Gudang Bulog di Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut). Roem terkejut melihat isi gudang lebih banyak berisi beras impor dibanding beras lokal. Hal ini ditemukan usai meninjau Gudang Bulog Bitung bersama Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI, di Bitung, Sulut, Kamis, 1 November 2018.  

“Apa yang menjadi dasar atau pertimbangan masuknya beras impor. Bagaimana dengan penyerapan hasil panen petani lokal. Serta bagaimana pendistribusian beras bulog selama ini,” kata Roem.

Dia telah mendengar penjelasan Kepala Bulog Bitung diketahui bahwa beras impor yang ada di gudang tersebut sebanyak 18 ribu ton. Sementara beras lokal hanya 3 ribu ton. Namun beras impor tersebut menurut mereka hanya sebagai beras cadangan.

“Seperti jika terjadi kondisi tertentu seperti banyaknya petani yang gagal panen, atau pun harga beras di pasaran terlalu tinggi. Dengan kata lain beras impor bisa sebagai penyangga,” tutur Roem lagi.

Kendati demikian, dalam hal penyerapan terhadap hasil panen petani lokal,  Bulog tetap membeli hasil produksi petani lokal dengan harga yang cukup tinggi atau di atas rata-rata harga pasar.

“Walaupun ketika menjualnya kembali ke masyarakat harganya juga lebih rendah dibanding harga pasar. Dengan kata lain Bulog memberikan subsidi dari selisih harga pembelian ke penjualan ke masyarakat,” ucapnya.

Terkait masalah pendistribusian beras Bulog, Roem mengaku akan terus mendorong instansi pemerintah untuk menggunakan beras dari Bulog. Seperti penyaluran program beras sejahtera (rastra) oleh Kementerian Sosial, serta program-program kementerian lainnya. (*)