Tempo.Co

Isi Kampanye Pemilu Seharusnya Mempersatukan
Selasa, 06 November 2018
Anggota Komisi XI DPR RI Eva Kusuma Sundari mengharapkan kampanye pemilu 2019 seharusnya berisi penyataan yang mempersatukan bangsa, Nusantara III, di Gedung DPR RI, Selasa, 5 November 2018. Foto Tempo/Sukarnain

INFO DPR - Anggota Komisi XI DPR RI Eva Kusuma Sundari mengharapkan kampanye pemilu 2019 seharusnya berisi penyataan yang mempersatukan bangsa, bukan memecah belah. Hal ini dikatakan Eva di Gedung DPR, Selasa, 6 November 2018 saat dimintai komentarnya tentang pernyataan calon presiden Indonesia Prabowo Subianto tentang wajah Boyolali.

Menurut Eva, seharusnya ucapan yang berisi candaan atau humor tidak menimbulkan korban berupa ketidaknyamanan atau merasa martabatnya terganggu, apalagi jika dikaitkan dengan fisik. Isi candaan yang merendahkan fisik dinilainya tidak intelektual dan tidak menimbulkan kegembiraan bagi orang lain.

“Seharusnya becandaan itu menimbulkan rasa happy. Bukan mengorbankan salah satu  pihak untuk diolo-olok jangan sampai bercandaan itu tidak wisdom, tidak bijaksana,” katanya.

Eva menilai kemarahan warga Boyolali dapat terhindarkan seandainya tidak ada pernyataan seperti itu. Pernyataan Prabowo terhadap Boyolali dianggap Eva sama seperti tindakan Presiden Amerika Serikat Donald John Trump yang mengolok-olok umat muslim dan imigran sehingga menimbulkan ketidaknyaman. Menurut Eva, superioritas dan downgrade dianggapnya tidak mempersatukan. Seharusnya, dikatakan Eva, para tim sukses calon presiden Prabowo Subianto memperhatikan hal ini.

“Sementara kampanye ini kan seharusnya mempersatukan bukan memecah belah,” ucap Eva. (*)