Tempo.Co

Ketua DPR Resmikan Graha Gorontalo dan Ruang Papua
Minggu, 11 November 2018
Ketua DPR Bambang Soesatyo meresmikan Graha Gorontalo dan Ruang Papua di Kantor KBRI di Selandia Baru, 11 November 2018. Foto Dok. DPR

INFO DPR - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meresmikan Graha Gorontalo dan Ruang Papua di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Selandia Baru. Diharapkan, keberadaan tempat ini bermanfaat bagi diaspora pekerja dan para pelajar Indonesia di Selandia Baru dalam mengekspresikan serta melestarikan budaya Indonesia.

“Manfaatkan gedung KBRI dengan beragam kegiatan yang berguna untuk meneguhkan kembali identitas bangsa serta mengingatkan kekayaan budaya tanah air kepada semua diaspora Indonesia. Termasuk, anak-anak dan generasi muda Indonesia yang lahir dan tumbuh besar di Selandia Baru,” kata Bambang Soesatyo di KBRI Selandia Baru, Wellington, Sabtu, 10 November 2018.

Graha Gorontalo terdiri dari dua lantai. Lantai pertama digunakan sebagai ruang pamer produk serta budaya Indonesia. Lantai dua digunakan sebagai perpustakaan yang berisi segala literatur mengenai Indonesia baik cetak maupun digital. Sementara, Ruang Papua yang berada di gedung utama KBRI digunakan sebagai ruang pelayanan masyarakat.

Peresmian ini juga disaksikan Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya, Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI Mukhamad Misbakun dan Ahmadi Noor Supit, Anggota F-Nasdem Akbar Faisal, Anggota F-PDI Perjuangan Masinton Pasaribu, Anggota F-PKS Aboe Bakar Alhabsyi, Staf Khusus Ketua DPR RI Yahya Zaini dan Yorrys Raweyai, pengusaha Rachmat Gobel, Bupati Bone Bolango Hamim Pou, Pemimpin Redaksi TV One Karni Ilyas, Musikus Bens Leo, Ketua Forum Pemred Suryopratomo serta puluhan masyarakat Indonesia yang tinggal di Selandia Baru.

Dia juga berpesan kepada para diaspora agar tidak melupakan tanah air. Kontribusi besar para diaspora untuk kemajuan serta pembangunan Indonesia sangatlah dibutuhkan. Tidak hanya sebagai profesional atau ilmuwan, namun diaspora dengan profesi manajerial dan pekerja biasa pun memiliki arti penting untuk memajukan Indonesia.

Di bidang profesional, pemerintah membutuhkan inovasi baru dari para diaspora untuk memperbanyak start up di Indonesia. Di bidang scientist dan akademisi, para diaspora diharapkan mampu mentransfer ilmunya di Indonesia.

“Harapan saya para diaspora di Selandia Baru mau membagi ilmu yang dimilikinya. Para ilmuwan dan profesional bersedia mentransfer ilmunya ke universitas atau perguruan tinggi di Indonesia agar kita tidak  ketinggalan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata Bambang Soesatyo.

Para diaspora yang telah sukses berbisnis di Selandia Baru diharapkan mau pula membuka usahanya di Indonesia agar ekonomi dalam negeri terus meningkat

Jumlah diaspora Indonesia yang mencapai 10 juta orang di seluruh dunia dapat menyumbang pemasukan bagi negara hingga triliunan rupiah. Menurutnya negara seperti China, India, Filipina serta negara lain juga hidup dari diaspora. 

“Karena  itu, saya berharap diaspora Indonesia di Selandia Baru selalu bersatu ditengah perbedaan suku, ras dan bahasa guna bekerja bersama membangun  perekonomian  Indonesia yang lebih baik,” kata Bambang Soesatyo. (*)