INFO DPR - Indonesia adalah suatu bangsa yang lahir dari kegiatan berfikir sekelompok orang yang awalnya terbatas, tetapi lama-lama menjadi gelombang yang menabrak lintas batas primordial yang pada akhirnya menjadi perasaan dan fikiran bersama. Karena Indonesia lahir dari proses berfikir itulah, menurut Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, krisis yang paling besar di republik ini, tidak akan terjadi akibat krisis ekonomi.
“Kenapa? Karena ekonomi di Indonesia masih ruler ekonomi, bahkan ekonomi berbasis sumber daya alam,” ujar Fahri Hamzah dalam Deklarasi Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) dengan tema "Menjemput Pemimpin dan Arah Baru Indonesia", di Kota Binjai, Sumatera Utara, di Koetaradja Coffee, Sabtu, 17 November 2018.
Dalam buku yang baru diterbitkannya 'Mengapa Indonesia Belum Sejahtera', menurut Fahri Hamzah, jika dibandingkan secara statistik, Indonesia masuk dalam kategori belum sejahtera. Sebab, jika dibandingkan income per capita negara lain, Indonesia masih dalam kategori rendah, hanya 3800 atau maksimal 4000 US Dollar per tahun per orang. Apabila dirupiahkan belum mencapai 50 juta per tahun per orang.
Income perkapita Malaysia jauh di atas Indonesia yaitu mencapai belasan. Sementara, Thailand sudah 8 ribu, dan bahkan Vietnam sudah 6 ribu, China mencapai 15 ribu, Korea Selatan 24 ribu.
“Apalagi Singapura sudah 50-an ribu, begitu juga Jepang yang pada saat kita merdeka, mereka dihujani bom atom yang menghancurkan Hirosima dan Nagasaki, Jepang sudah mencapai income per kapita 40.400, sementara kita masih 3800," kata Fahri Hamzah.
Jadi, lanjut Fahri Hamzah, dalam kategori itu memang angka secara statistik Indonesia masih rendah sekali. Tetapi, orang Indonesia akan makin sulit jika mengalami krisis listrik seperti di Venezuela atau negara-negara Amerika Latin saat ini.
"Merasa miskin itu adalah karena kemiskinan itu disedot dalam satu sistem yang luar biasa. Saya sering katakan bahwa agama yang membuat kita merasa tidak pernah miskin, karena selalu mengajarkan untuk bersyukur dan menerima kehidupan ini apa adanya," katanya.
Bukan hanya itu, dikatakan Fahri Hamzah, bahkan agama mempunyai prosesi mengentaskan kemiskinan bersama-sama.Selain zakat, infaq dan sodaqoh, paling tidak sebulan (dalam bulan puasa), tidak ada orang lapar, karena ada free berbuka puasa dan sahur yang hampir sebulan menemukan makanan dimana-mana. Kemudian, kata Fahri, dalam kehidupan sosial, tidak ada orang yang membiarkan anaknya atau saudaranya miskin. (*)