Tempo.Co

Menjelang Akhir Masa Jabatan, DPR Harus Bekerja Maksimal
Rabu, 21 November 2018
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya para elit politik, membangun suasana politik yang teduh, damai dan bermartabat, Nusantara I, di Gedung DPR RI, 21 November 2018. Foto Tempo/Sukarnain

INFO DPR - Seluruh Anggota DPR diharapkan tetap  bekerja maksimal dalam sisa waktu masa jabatan yang kurang dari satu tahun lagi. Kesibukan kampanye seharusnya tidak menjadi alasan untuk mengabaikan kewajiban dan mengurangi kualitas produk legislasi.

“Saya yakin dan percaya, kita semua punya komitmen yang kuat untuk menjaga marwah lembaga DPR yang terhormat ini sampai di ujung masa pengabdian berakhir nanti,” kata Ketua DPR Bambang Soesatyo dalam Rapat Paripurna DPR RI dalam Pembukaan Masa Persidangan II Tahun Sidang 2018 – 2019, Rabu, 21 November 2018.  

Dalam fungsi legislasi, masih ada 32 Rancangan Undang-Undang (RUU) yang masih dalam tahap Pembicaraan Tingkat I oleh DPR dan pemerintah. Dari 32 RUU tersebut, terdapat empat RUU yang pembahasannya sudah lebih 10 kali masa persidangan dan diharapkan dapat segera diselesaikan pada masa persidangan ini, khususnya RUU tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana,  RUU tentang Larangan Minuman Beralkohol, RUU tentang Wawasan Nusantara dan RUU tentang Kewirausahaan Nasional.

Untuk itu, Pimpinan DPR kembali meminta komitmen dari pemerintah dan Alat Kelengkapan Dewan segera menyelesaikan pembahasan RUU untuk disahkan menjadi UU.

Dalam fungsi anggaran, DPR menyusun DIPA sesuai dengan kesepakatan dalam pembahasan APBN 2019 secara efisien dan efektif sesuai dengan prioritas pembangunan. DPR juga terus mengingatkan kepada pemerintah untuk melakukan percepatan penyerapan anggaran Kementerian atau Lembaga atas APBN Tahun Anggaran 2018. Sebab pelaksanaan anggaran sudah memasuki akhir tahun, tanpa mengurangi efektifitas dan efisiensi penyerapan anggaran.

“Terkait pengalokasian dana kelurahan yang akan dilakukan untuk pertama kali pada tahun 2019, DPR menghimbau agar pemerintah dapat segera menyusun petunjuk teknis yang jelas,” tutur Bambang Soesatyo.

Pada fungsi pengawasan, DPR melalui alat kelengkapan dewan, tim pemantau, dan tim pengawas yang dibentuk akan membahas hal-hal yang belum terselesaikan pada masa sidang sebelumnya. Salah satunya berkaitan dengan investigasi jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada tanggal 29 Oktober 2018.

Pimpinan juga mengingatkan kepada Anggota dan Alat Kelengkapan Dewan untuk menindaklanjuti hasil temuan dari kunjungan reses pada Masa Persidangan I melalui rapat-rapat bersama mitra kerja sesuai mekanisme. 

Dalam perannya dalam diplomasi parlemen, DPR akan mengirim delegasi untuk menghadiri Sidang Pleno Asian Parliamentary Assembly (APA) ke-11, pada 28 November hingga 3 Desember 2018 di Turki. Sebagai salah satu negara pendiri APA, Indonesia akan turut menetapkan arah kebijakan yang akan diambil oleh APA, terkait tema mengenai Promoting Economic Prosperity in Asia, memajukan kesejahteraan ekonomi di Asia.

Selain itu terkait kegiatan pemilu 2019, Bambang Soesatyo juga mengingatkan para elit politik untuk membangun suasana politik yang teduh, damai dan bermartabat dalam kontestasi pilpres dan pileg. Semua elemen harus menjauhkan narasi dan ujaran yang membuat saling menyerang, mencemooh, dan menyakiti satu dengan yang lain. Sebaliknya, membangun budaya kompetisi yang sehat, saling menguatkan dan saling membesarkan.

“Jangan membuat bangunan kebangsaan kita menjadi retak. Sebagai bangsa yang majemuk, Indonesia sangat rentan terhadap perpecahan,” tuturnya. (*)