INFO DPR - Mahasiswa butuh pendidikan politik. Sehingga sosialisasi pengenalan kegiatan kedewanan merupakan bagian dari investasi politik. Mengenalkan kegiatan kedewanan diyakini mampu memberikan edukasi terkait keparlemenan dan menggambarkan proses demokrasi yang terjadi di Indonesia. Dengan demikian, semangat partisipasi politik di kalangan milenial dapat meningkat.
Sekretariat Jenderal Indra Iskandar mengatakan sosialisasi ini merupakan bagian dari investasi politik Indonesia untuk lima hingga 10 tahun yang akan datang. Hal ini disampaikannya ketika membuka kegiatan Parlemen Kampus di Universitas Islam Bandung (Unisba), Jawa Barat. Kegiatan ini berlangsung sejak Kamis hingga Jumat pada 22 sampai 23 November 2018,
Parlemen Kampus merupakan kesempatan bagi mahasiswa memahami dan mengkritisi dinamika perkembangan politik saat ini. Oleh karena itu dia berharap mahasiswa dapat berkontribusi aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Politik adalah sesuatu yang harus diisi oleh orang-orang yang berintegritas dan punya kepedulian terhadap bangsa,” tutur Indra Iskandar.
Sementara itu, Deputi Persidangan Damayanti mengatakan pendidikan politik sejatinya merupakan salah satu tugas partai politik. Namun, inisiatif diadakannya kegiatan ini perlu didukung oleh semua pihak. Sebab para mahasiswa membutuhkan pendidikan politik.
Parlemen Kampus sejalan dengan amanat Asosiasi Parlemen se-Dunia (IPU) dalam rangka peringatan International Day of Democracy setiap 15 September. Tujuannya untuk memberikan pendidikan politik, pendidikan demokrasi dan membantu pemuda mengembangkan potensi. Sama seperti Parlemen Remaja, Parlemen Kampus merupakan kegiatan rutin Humas Biro Pemberitaan Parlemen Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI menyimulasikan bagaimana DPR menjalankan fungsinya. (*)