INFO DPR - Rumah Wakil Rakyat di Senayan diharapkan menjadi tempat yang melahirkan industri teknologi atau silicon valley bagi kebebasan pers. Menurut Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, dirinya tidak melihat dinamika institusi pers yang lebih dibandingkan dengan di Senayan.
“Makanya, Senayan itu tempat lahirnya Dewan Pers, tempat lahirnya institusi pers, juga tempat lahirnya inovasi-inovasi dalam pers. Dan saya juga minta di teman-teman itu ada divisi teknologi pers. Tolong ini diperhatikan,” kata Fahri Hamzah di Bogor, Jumat, 23 November 2018.
Fahri Hamzah mengakui jika dirinya anti media mainstream. Menghadapi arus media sosial saat ini, lanjut dia, tidak bisa dilawan dengan konglomerasi pers. Melainkan dengan menunjukkan diri menjadi insan institusi pers yang membangun kekuatan dengan sungguh-sungguh serta bertanggungjawab. Fahri Hamzah mengapresiasi kinerja pengurus wartawan parlemen dalam mengkoordinir media yang meliput di DPR.
“Inilah bedanya nanti dan teman-teman akan punya nama. Karena di luar sana, ada teknologi yang membolehkan hoax dan berita bohong,” ujar dia.
Dia menyontohkan bagaimana seorang penggagas media sosial facebook Mark Zuckerberg dipanggil Kongres Amerika. Mark Zuckerberg tidak menyangka kalau teknologi yang dibuatnya, dipakai orang untuk menyebarkan kebencian dan berita bohong.
“Kita juga korban dari hoax dan berita bohong. Tadi saya melihat di televisi, presiden kita masih pidato soal fitnah yang diarahkan kepada dirinya,” kata Fahri.
Karena itulah Fahri mengapresiasi para wartawan parlemen yang mau mengorganisir dan mendisiplinkan diri sumber yang bertanggungjawab. Dia berharap wartawan parlemen menjadi champion silicon valley para jurnalis yang memiliki kredibilitas. (*)