Tempo.Co

DPR Melihat Efektivitas Program BPNT di Palembang
Jumat, 30 November 2018
Anggota Komisi IV DPR RI Oo Sutisna saat meninjauPerum Bulog di Gudang Bulog Sukamaju Palembang, Sumsel, Jum`at, 30 November 2018. Foto Dok. DPR

INFO DPR - Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) merupakan program Kementerian Sosial yang anggarannya bersumber dari anggaran program beras beras sejahtera (rastra). Untuk melihat efektifitas program BPNT dalam meningkatkan ketahanan pangan dan memberikan perlindungan sosial pada rumah tangga sasaran (RTS), Komisi IV DPR RI memantau kinerja Perum Bulog Provinsi Sumatera Selatan dalam menyalurkan BPNT.

Anggota Komisi IV DPR RI Oo Sutisna usai mengikuti dialog antara Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI dengan Perum Bulog di Gudang Bulog Sukamaju Palembang, Sumatera Selatan, Rabu, 28 November 2018 mengatakan setiap rumah tangga sasaran mendapatkan 15 kg beras. Masyarakat keluarga penerima manfaat (KPM) juga mendapatkan bantuan setiap bulannya sebesar Rp 110 ribu yang dapat ditebus dengan membeli beras dan telur.

Menurut Oo Sutisna, dari hasil pantauan, kondisi beras masih di Perum Bulog Sumsel dalam kualitas baik. Sebelum kualitas beras mengalami penurunan, Tim Kunspek Komisi IV DPR RI meminta pihak Perum Bulog untuk dapat segera menyalurkan ribuan ton beras ke pengecer yang ditugaskan untuk penyaluran program BPNT.

“BPNT merupakan barang baru dan untuk penyerapannya Bulog beserta kepala desa diminta proaktif menyalurkan ke masyarakat, tinggal mekanismenya antar departemen berunding. Saya kira ini sudah layak dipercaya. Bulog yang dulu dan yang sekarang lebih bagus,” kata Oo Sutisna.

Oo Sutisna menambahkan, regulasi Bulog dibuat oleh pemerintah bersama DPR RI untuk perlindungan pemberdayaan petani. Peranan Bulog ini bukan hanya untuk menyalurkan rastra saja, namun juga ada kewajiban untuk menyerap gabah petani ketika panen raya.

“Kalau tidak ada penyaluran maka akan dikemanakan beras ini,” katanya.

Saat melakukan peninjauan ke Gudang Bulog Sukamaju Palembang terlihat ada 35 ribu ton stok beras masih menumpuk di gudang milik Bulog. Kondisi itu menunjukkan ketersediaan pangan beras menjelang Tahun Baru dan Natal mencukupi.

Alhamdulillah surplus, artinya tidak ada masalah,” kata dia. (*)