Tempo.Co

Sekjen DPR Mendorong Mahasiswa Peduli pada Politik
Jumat, 01 Maret 2019
Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar saat menjadi pembicara pada diskusi mekanisme kerja DPR RI bersama 500 peserta Parlemen Kampus 2019, di Gedung DPRD Provinsi Sulut, Manado.

INFO DPR - Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar mengaku bangga pada antusiasme mahasiswa Sulawesi Utara yang mengikuti rangkaian kegiatan Parlemen Kampus 2019.  Semangat mahasiswa yang disampaikan melalui pertanyaan dan saran-saran yang konstruktif terhadap DPR RI ini membuktikan bahwa mahasiswa sangat peduli terhadap politik negara.

“Teman-teman mahasiswa telah mengetahui produk legislasi dari tahun ke tahun periode DPR 2014-2019,” puji Indra usai diskusi mekanisme kerja DPR RI bersama 500 peserta Parlemen Kampus 2019, di Gedung DPRD Provinsi Sulut, Manado, Rabu, 27 Februari 2019. Parlemen Kampus 2019 bertema, “Pemilu Serentak 2019: Dinamika, Tantangan dan Harapan”. 

Kegiatan Parlemen Kampus ke-16 di Manado yang dilaksanakan dengan metode seminar, diskusi dan simulasi persidangan ini akan dievaluasi, termasuk penambahan sesi untuk merajut semangat membangun Indonesia. Materi mekanisme persidangan yang disampaikan Deputi Persidangan Setjen dan BK DPR RI Damayanti meliputi teknis penyelenggaraan, tata cara sidang dan pengambilan keputusan termasuk cara-cara memimpin sidang. Dalam sesi itu disampaikan bahwa anggota dan pimpinan sidang harus tahu tata cara dan substansi sidang, misalkan tentang pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU).

Pada hari kedua kegiatan itu, peserta Parlemen Kampus  mempraktekkan simulasi Sidang DPR. Simulasi dilakukan yakni sidang pembahasan Rancangan Undang-Undang sehingga akan mengetahui dengan jelas, selain DPR ada unsur pemerintah dan ada unsur stakeholder lain yang terlibat dalam pembahasan RUU.

Ketua Panitia Penyelenggara Parlemen Kampus 2019 Nadhifatul Lailiyah menyampaikan terima kasih kepada Setjen dan BK DPR RI dengan Universitas Negeri Manado sehingga  500 mahasiswa dari 8 kampus di Sulut dapat  langsung belajar politik dari sumbernya dan langsung mempraktekkan simulasi kerja DPR. (*)