INFO DPR - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo memberikan pembekalan umum kepada para siswa SMA 14 Jakarta, Rabu, 6 Maret 2019. Dalam kesempatan itu dia mengajak para siswa dan keluarga besar SMA 14 Jakarta berjihad melawan narkoba. Walaupun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat adanya tren penurunan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa, namun jumlahnya masih terbilang cukup tinggi.
"Pada 2016 angkanya tercatat delapan dari 100 pelajar dan mahasiswa memakai narkoba. Menurun menjadi tujuh dari 100 di 2009, kemudian empat dari 100 di 2011, dan tiga dari 100 di 2016. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pernah melaporkan dari 87 juta populasi anak di Indonesia, 5,9 juta diantaranya pernah memakai narkoba," tuturnya.
Data hasil survei BNN tahun 2017 menunjukkan bahwa pengguna narkoba di Indonesia jumlahnya mencapai 3,3 juta, dimana 24 persen di antaranya dari kalangan pelajar. Sedangkan data World Drugs Report tahun 2016 menunjukkan seperempat dari jumlah penduduk dunia usia 15-64 tahun atau 1 dari 20 orang dewasa telah mengkonsumsi satu jenis narkoba. Selain itu, terdapat 207.400 kasus kematian yang diakibatkan penyalahgunaan narkoba di dunia.
Dia menyadari ada banyak faktor yang menyebabkan seorang pelajar terlibat penyalahgunaan narkoba, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Semisal, minimnya pengawasan orangtua, tidak harmonisnya hubungan antara orangtua dan anak, maupun akibat pergaulan bebas. Apa pun faktor penyebabnya, penyalahgunaan narkoba membawa dampak buruk bagi pemakainya, baik gangguan fisik maupun psikis.
Bambang Soesatyo juga bernostalgia mengenang masa remajanya saat bersekolah. Seperti remaja umumnya, dia mengakui bahwa masa-masa paling indah adalah masa-masa di SMA.
"Saya sangat bangga sebagai alumnus SMA 14 Jakarta. Kalau saya sekarang berhasil menjadi Ketua DPR RI, salah satunya karena jasa-jasa guru sekolah disini. Ini harus menjadi inspirasi dan motivasi bagi kalian untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya," ujar Bambang Soesatyo. (*)