Tempo.Co

Pameran Filatelis 'Prangko dalam Politik' untuk Menengok Sejarah
Selasa, 26 Maret 2019
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo membuka Pameran Filateli "politik dalam perangko" ke-2

INFO DPR -  Ketua DPR RI Bambang Soesatyo membuka pameran filateli ‘Politik dalam Prangko’ ke-2 di Gedung DPR RI, Selasa, 26 Maret 2019. Dalam sambutannya Bambang mengatakan jika prangko telah menjadi bagian dari arsip sejarah yang amat penting. Prangko memiliki unsur aktualitas atau berkaitan dengan peristiwa yang terjadi pada satu waktu.

“Prangko dapat digunakan untuk mendapatkan gambaran kehidupan manusia termasuk sejarah bangsa. Memaknai identitas pada prangko memberikan pengertian adanya kesadaran kolektif sebagai sebuah bangsa dan menjadi media visualisasi produk kebudayaan masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Eksistensi prangko tidak pernah mati, meskipun semakin banyak kemudahan berkirim surat melalui media elektronik. Fungsi prangko semakin luas mulai dari pengiriman surat, komoditi dagang, hingga alat diplomasi.

“Dari sisi ekonomi prangko bisa menjadi salah satu model berinvestasi yang cukup menjanjikan,” ujar Bambang Soesatyo seraya memuji hobi filatelis Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. Prangko bak barang mewah karena tidak sedikit orang yang rela membayar mahal deni kepuasan memiliki koleksi prangko yang diinginkan.

Dari sisi diplomasi, beberapa prangko didesain untuk hubungan bilateral, salah satu contoh desain prangko bergambar Candi Prambanan dan Gunung Fuji yang pernah diterbitkan pada 2005. Desain itu menunjukkan simbol diplomasi antara Indonesia dengan Jepang.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Perkumpulan Filatelis Indonesia mengatakan setiap tahun, biasanya sebagai bagian dari rangkaian HUT Kemerdekaan RI, DPR hampir tidak pernah absen mengadakan pameran filateli. Prangko memang telah menjadi bagian dari arsip sejarah yang penting. Dalam perjalanan sejarahnya prangko tidak hanya menjadi tanda bagi bea pengiriman pos, tetapi telah menjadi arsip bagi berbagai peristiwa bersejarah, alat komunikasi pembangunan serta jembatan diplomasi yang menghubungkan berbagai negara.

Pameran filateli kali ini mengambil tema ‘Prangko dalam Politik’ untuk menengok kembali berbagai peristiwa bersejarah  yang terekam dalam berbagai kepingan prangko yang terbit dari masa kolonial hingga zaman kemerdekaan.

“Karena momen politik terbesar tahun ini adalah pemilu, di mana kita akan menyelenggarakan pemilu legislative dan pemilihan presiden secara serentak untuk pertama kalinya, maka tema prangko yang dipamerkan terutama adalah yang bertema pemilu, mulai dari pemilu 1955 hingga yang terkini,” katanya.

Sebelumnya Sekjen DPR RI Indra Iskandar mengatakan Sekretariat Jenderal DPR mendukung pelaksanaan pameran ini untuk menyambut hajatan nasional, Pemilu Serentak 17 April 2019. Dia juga mengapreasiasi dukungan 25 filatelis yang telah berkontribusi pada pameran yang berlangsung tiga hari hingga Kamis, 28 Maret 2019.  (*)