INFO DPR - Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani mengakui jika selama melakukan kegiatan reses di daerah, pengawas pemilu atau panwaslu dinilainya menjalankan tugas dengan baik. Bahkan, panwaslu menurutnya tidak sungkan mengingatkan para anggota dewan agar selama reses di dapilnya, momen itu tidak dimanfaatkan sebagai ajang kampanye.
“Dari saya pribadi, dalam melaksanakan tugas selama ini, panwaslu cukup tegas, jelas, tetapi juga toleran. Seperti sayalah, saat ini sedang reses dan berkumpul dengan orang-orang, ditungguin Bawaslu dan selalu diingatkan ‘Pak, jangan kampanye ya. Ini sedang reses’. Itu sebagai contoh bahwa mereka tidak segan mengingatkan,”ujar Arsul di Gedung DPR, Selasa, 9 April 2019.
Dengan kinerja itu, Arsul yakin jika dalam pelaksanaan Pemilu Serentak 17 April mendatang, panwaslu di tempat pemungutan suara (TPS) akan lebih peduli memperhatikan segala bentuk kecurangan. Kendati tidak mungkin menghilangkan potensi kecurangan, namun persoalan di TPS dapat diminimalisir dengan kehadiran panwaslu.
“Di TPS ada pengawas dari panwaslu. Adanya saksi itu concern pada kemungkinan ada kecurangan. Kalau ada pengawasan dari panwaslu, mungkin tidak menghilangkan tetapi paling tidak meminimalisir,” kata Arsul.
Arsul mengakui jika dalam pelaksanaan pemilu kelak, dari sisi dana, ada sejumlah partai yang memiliki dana cekak tidak akan sanggup membiayai saksi pemilu legislatif untuk ikut mengawasi pelaksanaan pemilu di TPS. Namun dia yakin jika partai-partai tetap akan menyiapkan saksi untuk ikut mengawasi pelaksanaan pemilu presiden dan wakil presiden. (*)