INFO DPR - Pemerintah dan penyelenggara pemilu yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU) diminta terbuka dalam menyelesaikan kasus surat suara tercoblos di Selangor Malaysia beberapa waktu lalu. Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan badan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) diminta aktif bergerak ikut andil dalam melihat kecurangan yang dilakukan penyelenggara pemilu.
“Saya sedih, memang. Pemiliu sekarang DKPP-nya tidak aktif. Yang sering bergerak itu Gakumdu-nya,” kata Fahri di Gedung DPR RI, Senin, 15 April 2019.
Dia khawatir jika tidak ada transparansi dan ada upaya pembiaran terhadap perbuatan kriminal menjelang pemilu di Selangor itu akan membawa dampak buruk dalam hasil pemilu. Oleh karena itu, Fahri mengakui jika tadi pagi, dirinya membuat surat terbuka melalui twitter kepada Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. Langkah ini dilakukan mengingat waktu pemilihan umum tinggal menghitung waktu dan dengan harapan, seluruh masyarakat tahu bahwa ada permasalahan ini yang harus tuntas diselesaikan.
“Tadi pagi saya sudah bikin surat terbuka kepada Pak Mahathir, minta tolong jangan sampai menutupi kasus ini. Karena ini kasus besar dan modusnya di mana-mana. Ada orang yang punya akses terhadap kelebihan kertas suara. Kertas suara kata bawaslu itu asli,” kata Fahri.
Menurutnya, orang yang telah melakukan kegiatan kriminal itu mempunyai akses terhadap kertas suara cetak sebanyak 17,5 juta yang dibagi-bagi kepada caleg untuk memenangkan calon tertentu dan pasangan calon presiden tertentu.
Oleh karena itu, Fahri berharap, KPU transparan menyelesaikan kasus itu. Permasalahan itu harus diselesaikan dengan mencari tahu bagaimana surat suara itu bisa diakses oleh orang yang tidakbertanggungjawab. Siapa di KPU yang memberikan otoritas pengedaran agar kertas suara disimpan di tempat illegal.
“Surat suara itu dianggap sampah. Wah ini bahaya. Kalau mau berkonspirasi tapi itu berbahaya bagi demokrasi kita, bagi transisi kita. Kalau yang curang menang, pasti orang-orang akan mengamuk, begitu logikanya. Kecurangan itu ada di mana-mana, yang penting kalau ada kecurangan harus terbuka, investigasi, setiap hari konferensi pers,” ujarnya. (*)